Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di Era Biden, Kapal Perang AS Berlayar di Selat Taiwan

Kompas.com - 04/02/2021, 20:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah kapal perang AS dilaporkan berlayar di Selat Taiwan, menjadi manuver pertama di era Presiden Joe Biden.

Armada Ketujuh AS menyatakan, kapal USS John S McCain itu melakukan transit rutin di perairan yang membelah Taiwan serta China.

Secara berkala, angkatan laut AS melakukan latihan navigasi di selat itu, dan memicu respons penuh kemarahan dari Beijing.

Baca juga: AS Kirim 2 Kapal Perang Lewati Selat Taiwan, Begini Reaksi China

Pasalnya, "Negeri Panda" masih menganggap Taiwan sebagai provinsi yang harus segera disatukan, bahkan jika perlu dengan kekerasan.

Beijing selalu menganggap kapal perang yang melewati Selat Taiwan itu sebagai bentuk pelanggaran kedaulatan.

Sementara AS dan sejumlah negara lainnya menganggap perairan itu adalah kawasan internasional yang bisa mereka lewati.

Armada Ketujuh AS menegaskan, lewatnya kapal perusak berkekuatan rudal pandu itu adalah bentuk komitmen mereka akan kawasan Indo-Pasifik yang terbuka.

"Militer AS akan selalu terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkannya," tegas armada.

Dilansir AFP Kamis (4/2/2021), Beijing merespons dengan menerangkan mereka kini memantau secara serius situasi di Selat Taiwan.

Baca juga: Kapal Induk China Mendekat, Taiwan Kerahkan Kapal Perang dan Pesawat

Juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin menuturkan, "Negeri Panda" akan selalu berada dalam kondisi siaga.

"Kami akan merespons segala bentuk ancaman, dan melindungi kedaulatan dan teritorial kami," papar Wang dalam jumpa pers.

Transitnya kapal USS John S McCain terjadi setelah pesawat pengintai satu tanker melintas di langit Taiwan, Senin (1/2/2021).

China semakin meningkatkan tekanan baik di level diplomatik dan militer sejak Presiden Tsai Ing-wen terpilih pada 2016.

Baca juga: Latihan di Laut Natuna Selatan, TNI AL Kerahkan 9 Kapal Perang dan 1 Pesawat

Sebabnya, Presiden Tsai dengan tegas menolak prinsip yang disebut "satu China", dan membuat Beijing meradang.

Tahun lalu, Taipei mencatat pesawat tempur dari "Negeri Panda" memasuki wilayah udara mereka sebanyak 380 kali.

Pakar pun memeringatkan, kedua kubu mengalami peningkatan ketegangan sejak pertengahan 1990-an silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com