Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menolak Bayar Operasi Pembesaran Payudara, Pria Ini Ditembak Mantan Pacar

Kompas.com - 10/03/2021, 19:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Star

BRASILIA, KOMPAS.com - Seorang pria dilaporkan dibunuh mantan pacar, karena dia menolak untuk membayar operasi membesarkan payudara.

Cristina D'Avila Teixeira Rodrigues ditahan di Brasil setelah menembak Paulo Roberto Moraes Teixeira Junior di kepala.

Pelaku dilaporkan secara sukarela menyerahkan diri di kota Manaus pada 8 Maret, tiga hari setelah membunuh Moraes Teixeira.

Baca juga: Aksi Pelecehan Seksual di Kompleks Perumahan Isa Bajaj, Ada yang Pamer Alat Vital hingga Begal Payudara

Moraes Teixeira, berusia 29 tahun, adalah pengusaha di bidang instalasi internet ketika bertemu dengan Cristina.

Berdasarkan laporan polisi militer, dia ditembak di bagian belakang kepala menggunakan pistol kaliber .380.

Moraes Teixeira segera dilarikan ke rumah sakit, namun dinyatakan tewas pada 7 Maret.

Minta dibayari operasi

Rodrigo, kakak Moraes Teixeira, mengungkapkan si mantan pacar membunuh adiknya berkaitan pembesaran payudara.

Menurut Rodrigo, Cristina minta dibayari operasi penanaman implan silikon yang mencapai 1.300 poundsterling (Rp 25,9 juta).

Baca juga: Pria Sleman Jadi Korban Pelecehan Payudara Saat Pulang Kerja

"Dia (Moraes Teixeira) sudah memberikan dia pekerjaan, mobil, uang," keluh Rodrigo kepada media Brasil.

Dilansir Daily Star Selasa (9/3/2021), Cristina menginginkan silikon namun tak bisa dipenuhi oleh korban.

"Ini di tengah pandemi, jadi perusahaan harus melakukan pemangkasan guna menyesuaikan biaya," papar Rodrigo.

Si kakak menjelaskan, karena penolakan itu mereka bertengkar di malam saat Cristina membunuh korban.

Saudara korban yang lain, Roberta, menuturkan Cristina dan Moraes Teixeira berkencan selama 1,5 tahun.

Dalam pandangan Roberta, Cristina adalah sosok egois. Dia tidak pernah menunjukkan Moraes Teixeira di media sosial.

Baca juga: Kartel Kolombia Selundupkan Narkoba ke Eropa Lewat Payudara Perempuan

Roberta mengatakan, saudaranya menemukan sesuatu yang serius pada Cristina sehingga mereka putus.

Pelaku kemudian pergi ke rumah Moraes Teixeira dengan dalih ingin bicara dengannya, hingga beberapa jam kemudian dia ditembak mati.

"Dia masih mempunyai akses (rumah korban). Sebelum tiba, dia sudah mematikan kamera pengawas," kata Roberta.

Sudah direncanakan

Roberta menuding perempuan berusia 24 tahun itu sudah merencanakan untuk membunuh Moraes Teixeira.

Ketika Cristina membunuh mantan kekasihnya, dia segera keluar rumah dan menceritakan perbuatannya pada ibunya.

Baca juga: Cucu Taipan Fashion Hong Kong Tewas Usai Operasi Payudara dan Sedot Lemak

Ibu Cristina kemudian memberi tahu keluarga Moraes Teixeira, yang segera tiba dan menemukannya bersimbah darah di dapur.

Cristina sendiri sempat kabur, namun segera menyerahkan diri didampingi pengacara setelah polisi menerbitkan surat penangkapan.

Media Brasil Diario Manauara melaporkan, Cristina dibawa kuasa hukumnya di divisi Kepolisian Spesialis Pembunuhan dan Penculikan (DEHS).

Wakil Ketua DEHS Marilla Campello berujar, meski mengakui perbuatannya, Cristina berkilah itu kecelakaan.

Dia menuturkan dari keterangan Cristina, korban diketahui punya dua senjata di mobil dan rumah.

"Karena takut hidupnya terancam, Cristina berkata dia mengambil pistol di kamar untuk membela diri," jelas Campello.

Baca juga: Punya Payudara Berukuran Besar, Gadis Ini Merasa Tak Nyaman dan Ingin Mengecilkannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com