Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Eksekusi Mati Mantan Bankir yang Korupsi Rp 3,6 Triliun

Kompas.com - 29/01/2021, 20:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TIANJIN, KOMPAS.com - China pada Jumat (29/1/2021) mengeksekusi mantan bankir Lai Xiaomin yang dituduh menerima suap 260 juta dollar AS (Rp 3,6 triliun).

Kabar tersebut disiarkan televisi pemerintah China CCTV yang dikutip kantor berita AFP.

Lai Xiaomin yang merupakan mantan ketua Huaron, salah satu perusahaan manajemen aset terbesar di China, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan kota Tianjin, lapor CCTV.

Baca juga: Korupsi Rp 3,6 Triliun dan Punya 2 Istri, Mantan Bankir di China Dihukum Mati

"Jumlah suap yang diterima Lai Xiaomin sangat besar, kejahatannya sangat parah, dan dampak sosialnya sangat besar," kata CCTV mengutip pernyataan Mahkamah Agung China.

Laporan itu tidak merinci bagaimana Lai dieksekusi, tetapi disebutkan dia diizinkan bertemu para kerabat dekatnya sebelum ajal menjemput.

Tingkat hukuman mati di pengadilan China mencapai 99 persen, sangat jarang eksekusi dibatalkan.

Namun, jumlah eksekusi yang dilakukan setiap tahun tidak diungkap "Negeri Panda".

Baca juga: AS untuk Pertama Kalinya Eksekusi Wanita Terpidana Mati Sejak 1953

Kelompok hak asasi Amnesty International memperkirakan China berada di posisi teratas dalam jumlah hukuman mati, dengan ribuan eksekusi serta vonis hukuman mati tiap tahunnya.

Lai Xiaomin dinyatakan bersalah dan divonis hukuman mati awal bulan ini.

Pengadilan Tianjin menyebutkan, Lai menyalahgunakan posisinya untuk meraup uang dalam jumlah besar.

Dia juga dinyatakan bersalah karena melakukan bigami, yaitu tinggal dengan wanita di luar nikah sebagai suami istri, dan menjadi ayah dari anak-anak yang tidak sah.

Baca juga: Brandon Bernard, Terpidana Mati Pertama dari Kloter Eksekusi Terakhir Trump

Lai juga diduga menggelapkan dana publik lebih dari 25 juta yuan (Rp 54,5 miliar) selama 2009-2018.

Aksinya terbongkar pada April 2018, dan para penyelidik memecatnya dari pekerjaannya serta mencopot posisinya di Partai Komunis China (PKC).

Beberapa pejabat tinggi PKC dan pengusaha banyak yang diciduk selama beberapa tahun terakhir, sebagai bagian dari operasi anti-korupsi oleh Presiden Xi Jinping.

Baca juga: Iran Akan Eksekusi Mata-mata yang Bantu AS Bunuh Jenderal Qasem Soleimani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com