PHILADELPHIA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa yang menjabat sebagai pimpinan kelompok yang bertugas mendistribusikan vaksin Covid-19 di Philadelphia, Amerika Serikat (AS), pada Kamis (28/1/2021) mengakui telah memberikan beberapa dosis ke teman-temannya.
Pengakuannya itu memicu kemarahan di "Negeri Paman Sam", karena proses vaksinasi berjalan lambat.
Pemerintah daerah Philadeplhia memberikan wewenang kepada Philly Fighting Covid, kelompok yang didirikan Andrei Doroshin (22) tahun lalu, untuk mendistribusikan ribuan vaksin virus corona ke seluruh kota itu.
Baca juga: Dosen WNI Hukum 300 Mahasiswa di Australia karena Mencontek
Grup tersebut adalah aktor utama perlawanan Covid-19 di Philadelphia, dengan berpartisipasi dalam pengujian dan awal bulan ini mendirikan pusat vaksinasi besar pertama di sana.
Sejauh ini Philly Fighting Covid sudah memvaksinasi hampir 7.000 orang, sebagian besar adalah tenaga kesehatan (nakes) di garis depan sesuai skala priorotas.
Namun, Doroshin mengakui dia juga membawa beberapa dosis untuk menyuntikkan ke empat temannya, walau mereka bukan terdaftar sebagai perawat.
Dia membela tindakannya itu dilandasi vaksin yang menjelang kedaluwarsa, dan mereka tidak bisa menemukan orang lain dalam kelompok berisiko tinggi yang memenuhi syarat.
Baca juga: Ditinggal 5 Bulan, Asrama Mahasiswa Jadi Sarang Burung Merpati