Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mahasiswa dan Pengawas Asal Indonesia yang Gugup Saat Ujian Online di Australia

Kompas.com - 22/11/2020, 22:40 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Sejak tiga tahun lalu, Yohanes Kurniawan asal Jakarta sudah terbiasa mengawas ujian di lembaga pendidikan Melbourne, Australia. Tapi di tengah pandemi Covid-19 ia melakukannya sedikit berbeda.

Dua sampai tiga kali sepekan, Yohanes pergi ke Monash University untuk berhadapan dengan dua layar komputer memantau para mahasiswa mengerjakan ujian mereka secara online.

Di dalam salah satu ruangan yang sama dengan Yohanes, terdapat juga beberapa pengawas lain yang masing-masing mengawasi empat sampai lima mahasiswa selama dua hingga empat jam.

Menurutnya, pekerjaannya di tengah pandemi ini punya tantangannya tersendiri.

"Hal uniknya adalah setiap pengawas pasti ada masalah, bukan siswa mencontek atau apa, tapi karena teknologi," kata Yohanes, lulusan S2 Marketing University of Melbourne.

Baca juga: Australia Janji Lebih Banyak Partner Visa, tapi Masa Tunggunya Lama Sekali

"Seperti hari Selasa waktu mengawas pertama kali, server universitas down (mengalami gangguan), jadi pada tidak bisa exam (ujian) dan pada panik orang-orangnya," sambungnya.

Di saat seperti inilah, Yohanes sebagai pengawas harus menenangkan para mahasiswa agar tidak panik, sambil terus berkomunikasi dengan penanggung jawab ujian.

"Kami menenangkan, dan bilang 'tenang saja, waktunya tidak akan berkurang kok'. Selama ini pasti ada masalah teknis," katanya.

"Ada suatu kali siswa tidak bisa terhubung dengan komputer kami. Lagi mengerjakan (ujian dan) tiba-tiba komputer mati," imbuh Yohanes.

Namun metode mengawas secara online ini dirasa lebih seru oleh Yohanes.

"Lebih fun (seru) dari mengawas secara fisik sih, karena saya hobi komputer dan kalau ada masalah saya mengerti cara (menyelesaikannya)," tuturnya.

"Selain itu, (mengawas online) juga comfortable (nyaman) karena bisa kelihatan semuanya. Kalau secara fisik kan susah kalau melihat mereka (satu per satu)," sambung Yohanes.

Baca juga: Tentara Australia SAS Terekam Tembak Mati Warga Afghanistan Tak Bersenjata

Gugup pada awalnya

Putri Suci Ramadhany, mahasiswi pendidikan doktoral di Monash University sejak 2018, baru-baru ini juga menjadi pengawas ujian, meski awalnya ia tidak tahu untuk ujian online.

"Awalnya agak kaget karena dikira saya akan supervise (mengawas) langsung, kirain akan hand out (membagikan) soal, segala macam," kata Putri kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.

"Tahu-tahunya sekarang siswa belum kembali ke universitas. Lalu kami dilatih tentang bagaimana proses deliver exam (melakukan ujian) online serta peran kami sebagai invigilator (pengawas)," kata Putri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com