KOMPAS.com - Kabar mengenai kelompok tak terkenal yang mengeklaim ada di balik ledakan di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, menjadi berita terpopuler dari kanal Global.
Selain itu, ada curahan hati seorang mantan pilot yang rela menjadi kuli bangunan untuk menyambung hidup karena dipecat akibat pandemi virus corona.
Berikut kami rangkumkan berita internasional terpopuler dari Kompas.com edisi Kamis (28/1/2021) hingga Jumat (29/1/2021).
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Ledakan Guncang Ibu Kota Arab Saudi | China Terapkan Swab Anal
Sebuah kelompok yang menamakan diri Alwiya Alwaad Alhaq mengeklaim bertanggung jawab sebagai pihak yang ada di balik ledakan di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, pada Selasa (26/1/2021).
Alwiya Alwaad Alhaq merupakan kelompok yang masih tidak dikenal hingga saat ini.
Alwiya Alwaad Alhaq, jika diterjemahkan langsung menjadi "Brigade Janji Sejati", mengunggah pesan panjang di akun Telegram mereka.
Penasaran dengan kelanjutan kisahnya? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.
Baca juga: Ledakan Besar di Arab Saudi, Kelompok Tak Dikenal Mengeklaim Bertanggung Jawab
Seorang mantan pilot maskapai penerbangan komersial, Patrick Pawelczak, banting setir menjadi kuli bangunan dan tenaga pengantar karena pandemi virus corona.
Setelah itu, dia tak tahu apa-apa yang harus dilakukan. Hingga akhirnya, dia mengesampingkan gengsinya lalu bekerja sebagai tenaga pengantar dan kuli bangunan.
Bagaimana kelanjutan ceritanya? Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Curhat Pilot Jadi Kuli Bangunan, Dipecat karena Pandemi Covid-19
Kerabat dari para korban virus corona Wuhan dikabarkan dibungkam oleh pemerintah China dengan menghapus grup media sosial mereka.
Di sisi lain, tim Badan Kesehatan Dunia (WHO) sedang menyelidiki asal-usul pandemi virus corona di sana.
Puluhan kerabat korban Covid-19 telah berkumpul secara online dalam grup media sosial China, WeChat.
Penasaran dengan kelanjutan beritanya? Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Tim WHO Mulai Investigasi Asal-usul Covid-19 di Wuhan, Pemerintah China Bungkam Keluarga Korban
Amerika Serikat (AS) mengkaji ulang penjualan senjata ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) yang diresmikan oleh Presiden ke-45 AS Donald Trump.
Itu termasuk termasuk penjualan amunisi berpemandu presisi (PGM) untuk Arab Saudi dan pesawat tempur F-35 untuk UEA.
Apa sebabnya AS menangguhkan pencjualan senjata canggih ke UEA? Baca alasannya di sini.
Baca juga: Biden Bekukan Penjualan Senjata Miliaran Dollar AS ke Arab Saudi dan UEA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.