Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CDC: Alergi Parah dari Vaksin Covid-19 Moderna Sangat Jarang Terjadi

Kompas.com - 23/01/2021, 15:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Reaksi alergi parah yang muncul setelah disuntik vaksin Covid-19 Moderna, disebut jarang terjadi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) atau CDC.

Dalam keterangannya pada Jumat (22/1/2021), CDC menyebut hanya ada 10 kasus dari 4 juta dosis pertama vaksin corona yang disuntikkan.

CDC pun menekankan vaksinasi secara luas sangat penting untuk memerangi pandemi virus corona.

Baca juga: Moderna Kaji Adanya Reaksi Alergi terhadap Vaksin Covid-19

"Berdasarkan pemantauan awal ini, anafilaksis setelah mendapat vaksin Covid-19 Moderna tampaknya peristiwa langka," kata CDC dalam laporannya dan menunjukkan tidak ada reaksi yang mengakibatkan kematian.

Data CDC mendokumentasikan 10 kasus anafilaksis di antara 1.041.396 dosis pertama vaksin virus corona, yang disuntikkan antara 21 Desember sampai 10 Januari.

Reaksi itu tercatat dalam 108 kemungkinan alergi, kata CDC. Enam kasus butuh rawat inap, sedangkan empat lainnya dirawat di UGD.

Baca juga: Kekebalan Vaksin Covid-19 Moderna Bisa Bertahan Setidaknya Satu Tahun

Studi CDC juga menunjukkan rata-rata 2,5 kasus anafilaksis per 1 juta suntikan vaksin corona Moderna, dibandingkan dengan 11,1 kasus per 1 juta suntikan vaksin Pfizer.

"Karakteristik klinis dan epidemiologi dari laporan kasus anafilaksis setelah mendapat vaksin Moderna Covid-19 serupa dengan yang dilaporkan setelah menerima vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19," kata CDC dikutip dari AFP.

Dari 10 kasus yang parah semuanya adalah wanita berusia 31-63 tahun, sedangkan 9 di antaranya memiliki riwayat reaksi alergi sebelumnya, meski bukan dari vaksin.

Baca juga: Sama-sama Gunakan mRNA, Bagaimana Cara Kerja Vaksin Corona Pfizer dan Moderna?

Rasio wanita yang mengalami reaksi ini juga lebih tinggi di vaksin Pfizer.

Menurut para pakar, kemungkinan ini disebabkan karena lebih banyak wanita yang sudah divaksinasi, dengan kecepatan sekitar 2:1 dibandingkan pria.

Sembilan pasien mengalami gejala 15 menit setelah disuntik vaksin Moderna, dan satu pasien lain mengalaminya setelah 30 menit.

Situs vaksinasi harus memiliki dan bisa mengobati reaksi alergi yang parah, dan dapat membawa pasien ke rumah sakit jika perlu, kata CDC.

Baca juga: Moderna Klaim Vaksinnya Mampu Melindungi Varian Baru Covid-19 di Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com