MELBOURNE, KOMPAS.com - Joe, merpati yang awalnya diduga terbang dari Amerika Serikat (AS) melintasi Samudra Pasifik ke Australia, batal disuntik mati.
Keputusan itu ditetapkan lantaran kemungkinan besar Joe adalah merpati lokal.
Sebelumnya, Australia hendak membunuh Joe karena menduga burung itu masuk "Negeri Kanguru" tidak melalui aturan karantina.
Baca juga: Gelang Kaki Merpati yang Terbang Lintas Samudra Pasifik Palsu, Suntik Mati Ditangguhkan
Namun, kini dia mendapat "ampunan" karena gelang bergaya Amerika yang terpasang di kakinya kemungkinan tidak asli.
"Setelah penyelidikan, kementerian menyimpulkan bahwa Joe si Merpati sangat mungkin dari Australia dan tidak menimbulkan risiko keamanan hayati," kata Kementerian Pertanian, Air, dan Lingkungan Australia pada Jumat (15/1/2021).
"Kementerian yakin gelang kaki burung itu adalah tiruan dari yang asli," lanjutnya, dikutip dari BBC.
Mereka juga menambahkan, tidak ada tindakan lebih lanjut yang akan diambil untuk Joe si Merpati.
Baca juga: Merpati Balap yang Terbang Setara Sabang-Merauke PP Bakal Dibunuh, Pria yang Merawatnya Bercerita
Burung itu ditemukan warga Melbourne, Kevin Celli-Bird, di kebun belakang rumahnya pada 26 Desember.
Ia menamainya Joe karena terinspirasi dari nama presiden terpilih AS Joe Biden.
Gelang yang terdapat di kaki Joe terdaftar atas nama pemilik di Alabama, AS, yang mengeklaim dia terakhir kali melihat merpati itu saat balapan di Oregon, Oktober 2020.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan