Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Janji Tambah Senjata Nuklir demi Perangi "Kebencian AS"

Kompas.com - 09/01/2021, 15:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjanji bakal menambah senjata nuklir demi memerangi "kebencian Amerika Serikat (AS)".

Kim memerintahkan kepada pejabatnya untuk mengembangkan rudal yang bisa dipasang berbagai hulu ledak, maupun yang bisa diluncurkan dari dalam air.

Dilaporkan KCNA, Kim juga menginstruksikan agar mereka menciptakan satelit pengintai hingga kapal selam bertenaga nuklir.

Baca juga: Kim Jong Un Terang-terangan Menyebut AS Musuh Terbesar Korea Utara

Berbicara dalam kongres Partai Buruh Jumat (8/1/2021), Kim Jong Un menciptakan ada cara untuk memperbaiki relasi dengan AS.

Dia menyatakan satu-satunya cara adalah Washington harus menarik semua kebijakan merek yang "penuh dengan kebencian".

Dalam pernyataan yang bisa dianggap provokasi kepada pemerintahan Joe Biden, Kim menyerukan agar Korea Utara makin berbenah diri.

Dia memuturkan Pyongyang harus meningkatkan kemampuan militer maupun senjata nuklir mereka untuk menghadapi AS.

Meski begitu, Kim mengaku dia tidak bermaksud menggelar serangan. Dia mengeklaim takkan menggunakan senjata kecuali jika diserang.

Pernyataan sang pemimpin tertinggi itu tertuang dalma hari keempat kongres, diadakan untuk pertama kalinya sejak lima tahun terakhir.

Baca juga: Kim Jong Un Bahas Pembaruan Hubungan dengan Korea Selatan

Dalam agenda tertinggi politik Korut tersebut, KCNA memberitakan Kim menyebut Washington merupakan musuh terbesar mereka.

Dikutip Sky News Satu (9/1/2021), Kim menyebut kebijakan AS tak akan berubah siapa pun yang memimpin Gedung Putih.

Joe Biden dalam kampanyenya saat Pilpres AS menyebut Kim sebagai "preman", dan berjanji bakal membereskan diktator tersebut.

Sementara Pyongyang membalas dengan menjuluki Biden "anjing gila", yang seharusnya dibunuh dengan dihajar menggunakan tongkat.

Baca juga: Takut Warganya Pakai Bahasa Gaul Korsel, Kim Jong Un Ancam Masukkan ke Kamp Kerja Paksa

Presiden terpilih dari Partai Demokrat itu berkata, dia bersedia bertemu Kim jika Korea Utara melucuti nuklirnya.

Negosiasi denuklirisasi AS dan Korut buntu, setelah pertemuan kedua Kim dengan Presiden Donald Trump di Vietnam, Februari 2019.

Sejak saat itu, Kim Jong Un beberapa kali terlihat memimpin uji coba rudal jarak pendek dan senjata baru lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com