Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Top Rusia Ini Tewas Ditikam dan Jatuh dari Lantai 14

Kompas.com - 21/12/2020, 12:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang ilmuwan top di Rusia yang bekerja untuk vaksin Covid-19 ditemukan tewas ditikam dan jatuh dari lantai 14 di apartemen mewahnya.

Alexander "Sasha" Kagansky dilaporkan jatuh hanya dengan mengenakan celana dalam di apartemennya di Saint Petersburg, dalam kasus yang mengundang kecurigaan.

Harian lokal Moskovsky Komsomolets memberitakan, komite investigasi menggelar penyelidikan dengan dugaan pembunuhan, di mana satu orang pria ditahan.

Baca juga: Iran Klaim Senapan Mesin yang Dipakai Membunuh Ilmuwan Nuklirnya Sangat Akurat, Ini Buktinya

Dr Kagansky merupakan Direktur Pusat Genomik dan Pengobatan Regeneratif di UNiversitas Timur Jauh Vladivostok, dan bekerja sama dengan kampus di Skotlandia.

Pakar biologi berusia 45 tahun itu sempat menghabiskan 13 tahun bekerja di Universitas Edinburgh hingga selesai tiga tahun lalu.

Media Rusia memberitakan, Kagansky tergabung dalam ilmuwan yang mengembangkan vaksin virus corona, dengan kematiannya dianggap mencurigakan.

Meski begitu, Moskovsky Komsomolets tidak memberikan detil berapa banyak vaksin internasional yang sudah diproduksi oleh Sasha.

Dilansir The Sun Minggu 920/12/2020), polisi meyakini sempat terjadi perkelahian sebelum si ilmuwan jatuh dari lantai 14 hanya memakai celana dalam.

Kagansky baru-baru ini disebut menerima hibah dari Kremlin dalam penelitian cara baru mendiagnosis dan mengobati tumor otak ganas.

Selain itu, dia juga menjaid pendukung penelitian mengenai pengggunaan tanaman herbal dan jamur untuk mengobati kanker.

Pada 1991, ketika Uni Soviet jatuh dia menjadi delegasi pertama "Negeri Beruang Merah" yang masuk ke dalam Parlemen Muda Eropa.

Si ilmuwan disebut juga bagian dari anggota asosiasi Akademisi Muda Skotlandia.

Baca juga: Perwira Iran: Ilmuwan Nuklir Dibunuh Senapan Mesin yang Dikendalikan Satelit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com