Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Rahasia Berusia 50 Tahun dari Pelaku Pembunuhan Berantai Terpecahkan, Ini Isinya

Kompas.com - 12/12/2020, 09:51 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Sebuah tim penggemar kriptografi menarik perhatian ketika pada Jumat (11/12/2020), mengumumkan telah berhasil memecahkan salah satu pesan rahasia yang ditinggalkan lebih dari 50 tahun lalu oleh pelaku teror dari California utara.

Pada November 1969, sebuah pesan rahasia dikirim ke surat kabar San Fransisco Chronicle oleh tersangka pembunuhan berantai bernama "Zodiac Killer". 

"Zodiac Killer" julukan untuk pembunuh berantai dari Amerika Serikat yang beroperasi di California Utara pada akhir 1960-an dan awal 1970-an.

Baca juga: Mesin Enigma, Pengirim Pesan Rahasia Nazi Jerman Ditemukan di Laut Baltik

"Zodiac Killer" digunakan oleh sang pembunuh berantai sebagai tanda tangan pada serangkaian surat yang mengejek, yang dikirim kepada media setempat.

Pesan rahasia si pembunuh itu memiliki kode yang terdiri dari serangkaian huruf dan simbol samar, seperti yang dilansir dari AFP pada Jumat (11/12/2020).

Para kriptografer berharap pesan berkode itu berisi identitas si pembunuh, yang telah melenyapkan setidaknya 5 nyawa pada 1968 dan 1969, tapi mengeklaim melakukan total 37 pembunuhan dan menginspirasi para pembunuh berantai lainnya.

Menurut trio kriptografer yang telah memecahkan kode rahasia itu, pesan yang disampaikan pembunuh adalah kebanggaannya dan pembangkangan terhadap otoritas, tanpa petunjuk nyata tentang motif atau identitas si pembunuh.

Baca juga: Malalai Maiwand, Jurnalis Wanita di Afghanistan jadi Sasaran Pembunuhan oleh Militan

"Saya harap Anda bersenang-senang dalam mencoba menangkap saya...Saya tidak takut dengan kamar gas karena itu akan mengirim saya ke surga lebih cepat karena saya sekarang memiliki cukup budak untuk bekerja kepada saya," demikian isi pesan si pembunuh.

David Oranchak, seorang desainer web Amerika berusia 46 tahun, membutuhkan beberapa program komputer dan kerja bertahun-tahun untuk menguraikan kode kompleks dari pesan pelaku pembunuh 50 tahun lalu.

Oranchak mulai mengerjakan pemecahan kode rahasia itu pada 2006.

Baca juga: Hakim AS Minta Intelijen Ungkap Video Pembunuhan Jamal Khashoggi

Dalam memecahkan teka-teki pesan itu, Oranchak mengatakan kepada San Francisco Chronicle telah dibantu oleh Sam Blake, seorang matematikawan Australia, dan Jarl Van Eykcke, seorang ahli logistik Belgia.

Kemudian mereka mengonfirmasi penemuan tersebut kepada FBI, badan federal yang bertanggung jawab atas penyelidikan.

Pesan pertama yang dikirim ke surat kabar San Fransisco Chronicle diterjemahkan oleh seorang guru sekolah dan istrinya pada 1969.

Baca juga: Kisah Misteri: 6 Kasus Pembunuhan Misterius yang Belum Terpecahkan Sepanjang Masa

"Saya suka membunuh karena itu sangat menyenangkan," katanya, dan dia lagi-lagi mengacu terhadap "perbudakan" yang diklaimnya dikumpulkan untuk melayani dia di akhirat.

Namun, kode yang digunakan dalam pesan pertama jauh lebih sederhana daripada kode untuk "340 cipher," disebut demikian karena mengandung 340 karakter yang tersebar di 17 kolom.

"Kami semua dalam komunitas kripto pada kasus Zodiac (si pembunuh), yang memecahkan kode tersebut memiliki langkah lain, lebih dari sekedar mencari tahu huruf apa yang termasuk dalam simbol tersebut, dan itulah yang membuat kami berhasil memecahkannya," kata Oranchak.

Baca juga: Detail Baru Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran, Konvoi Disergap Bom dan Penembak Jitu

Cipher 340 dibaca secara diagonal, dimulai dari pojok kiri atas dan menggeser satu kotak ke bawah dan dua kotak ke kanan.

Ketika bagian bawah tercapai, pembaca harus kembali ke sudut yang berlawanan, kata ahli dalam video yang mengunggah pemecahan kode unik negara di saluran YouTube-nya.

Menurutnya, sistem pengkodean muncul khususnya dalam manual kriptografi untuk tentara AS yang berasal dari 1950-an.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com