TEHERAN, KOMPAS.com – Beberapa detail terbaru mengenai pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, akhirnya mengemuka. Badan intelijen Israel, Mossad, disalahkan atas pembunuhan itu.
Sebanyak 62 orang termasuk penembak jitu dan pengendara sepeda motor bersenjata api, ditambah dengan bom, dilaporkan terlibat dalam eksekusi yang terkoordinasi terhadap Fakhrizadeh.
Fakhrizadeh tewas pada Jumat (27/11/2020) saat dia menuju ke tempat peristirahatannya di daerah pegunungan yang disertai dengan konvoi tiga mobil anti-peluru.
Rincian pembunuhan Fakhrizadeh dibocorkan oleh jurnalis Iran, Mohamad Ahwaze, melalui Twitter. Awal tahun ini, dia juga mengungkap luasnya pandemi Covid-19 di negaranya.
Baca juga: Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh dalam Operasi yang Baru dan Rumit
Detail-detail pembunuhan Fakhrizadeh diungkapkannya ketika Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji membalas pelaku pembunuhan ilmuwannya tersebut sebagaimana dilansir dari The Sun.
Janji itu dilontarkan Khamenei dalam sebuah pernyataan di situs resminya setelah Presiden Iran Hassan Rouhani muncul di televisi dan menyalahkan Israel atas pembunuhan itu.
Pejabat Intelijen Amerika Serikat (AS) juga mengatakan kepada New York Times bahwa Israel berada di balik serangan itu, yang menjadi ciri-ciri Mossad.
Menurut Ahwaze, dari 62 orang yang terlibat dalam pembunuhan itu, sebanyak 12 anggota regu penembak dikerahkan ke Kota Absard, sekitar 80 kilometer di timur Teheran.
Baca juga: Iran Gelar Pemakaman Ilmuwan Nuklir Top Mohsen Fakhrizadeh
Sementara itu, 50 orang lainnya, membantu dengan dukungan logistik meski Ahwaze tidak merinci apakah mereka berbasis di Iran atau di luar negeri.
Tim tersebut telah memata-matai Fakhrizadeh dan mengetahui bahwa Fakhrizadeh akan bertolak dari Teheran ke Absard pada Jumat.
Mereka menyusun rencana untuk melancarkan serangan di sebuah bundaran di Absard, yang dipenuhi dengan deretan pepohonan sebelum memasuki kota.
Baca juga: Pelabuhan Haifa, Israel Target Serangan Balasan atas Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran
Sebuah mobil Hyundai Santa Fe dengan empat penumpang dan empat sepeda motor yang membawa penembak jitu sedang menunggu Fakhrizadeh di lokasi penyergapan.
Di lokasi penyergapan juga terdapat pikap Nissan jebakan yang siap meledak saat konvoi Fakhrizadeh lewat.
Setengah jam sebelum konvoi tiga mobil anti-peluru Fakhrizadeh tiba, daya listrik dipadamkan di daerah tersebut. Ketika mobil ketiga lewat, Nissan meledak dan konvoi Fakhrizadeh berhenti.
Setelah itu, 12 penembak, termasuk dua penembak jitu, menyerang mobil kedua yang berisi Fakhrizadeh dengan hujan peluru.
Baca juga: UEA Kecam Pembunuhan terhadap Ilmuwan Nuklir Top Iran, Minta Semua Pihak Tahan Diri