Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Anak Wakil Asia termasuk Indonesia, Suarakan Dampak Negatif Pandemi Covid-19

Kompas.com - 18/11/2020, 23:34 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir setahun ini di seluruh dunia, menjadikan anak harus menghadapi masalah yang belum pernah ada sebelumnya.

Tidak sedikit dari mereka mendapatkan tekanan berupa psikologi dan fisik sebagai akibat dari pandemi virus corona yang mengubah aspek ekonomi dan sosial masyarakat.

Dalam acara yang diselenggarakan oleh World Vision bersama dengan UNICEF, 5 anak perwakilan dari negara Thailand, Laos, Filipina, Indonesia, dan Myanmar, bercerita tentang kondisi anak di negara mereka yang rentan dan termarginalkan dalam menghadapi Covid-19.

Kepala Regional World Vision International untuk Asia Timur, Terry Ferrari mengatakan bahwa terdapat dampak berbahaya yang serius terhadap anak di masa krisis pandemi virus corona.

Dihimpun dari laporan beberapa anak di Asia, dikatakannya bahwa terdapat peningkatan jumlah anak yang berhenti sekolah untuk membantu orang tua mencari uang.

Ada juga peningkatan jumlah anak yang terpaksa melakukan pernikahan dini dan peningkatan praktik eksploitasi anak terhadap konten seksual.

"Mengejutkan mengetahui laporan yang mereka miliki. Sehingga, penting mendengarkan suara anak di kondisi krisis saat ini, untuk dapat menyelamatkan mereka dari situasi berbahaya," ujar Ferrari dalam dialog virtual pada Rabu (18/11/2020).

Wakil Direktur Regional UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Marco Luigi Corsi mengatakan bahwa memberikan kesempatan anak-anak untuk berbicara menyampaikan aspirasi mereka khususnya dampak tentang Covid-19, berguna untuk mencapai kebijakan dengan manfaat yang lebih tinggi. 

"Adanya dialog antara pemerintah dengan anak-anak juga diperlukan untuk meyakinkan anak-anak bahwa mereka akan mendapatkan solusi dari pemeirntah," ucap Corsi. 

Baca juga: 210 Hari Tanpa Kasus Infeksi Lokal Covid-19, Ini Strategi Taiwan

Thailand

Theeradach (17 tahun) asal Thailand bercerita tentang ketahanan pangan di lingkungan sekitarnya, khususnya keluarga petani yang terganggu akibat pandemi virus corona.

"Di komunitasku pendapatan mereka sangat berkurang karena tidak dapat panen dengan baik. Sehingga mereka tidak bisa membeli makanan yang cukup," ujarnya.

Ia mendorong pemerintah untuk dapat menggalakan pemberian bantuan makanan terutama bagi para keluarga petani yang tidak mampu.

"Saya harap anak bisa mendapatkan makanan. Makanan sangat penting bagi kehidupan kami, maka pemerintah harus fokus melihat pada ketahanan pangan selama situasi Covid-19 ini," ujarnya.

Laos

Pada awal mengetahui ada pandemi virus corona, Thepthida (15 tahun) mengatakan bahwa dirinya merasa takut terinfeksi. Ia takut membayankan dirinya atau anggota keluarganya terkena virus corona.

Lalu, semakin hari ia juga merasa tidak nyaman, bosan karena terdapat dampak terhadap kegiatan sekolah dan sosialisasinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com