Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Kalah Pilpres, Bagaimana Kelanjutan Nasib TikTok di AS?

Kompas.com - 12/11/2020, 20:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Donald Trump pada Rabu (11/11/2020) mengatakan, pihaknya masih berupaya menyelesaikan masalah keamanan atas aplikasi TikTok, setelah perusahaan tersebut berupaya mengulur waktu penjualan operasionalnya ke Amerika Serikat (AS).

ByteDance memiliki waktu sampai Kamis (12/11/2020) untuk merestrukturisasi kepemilikan TikTok di AS, tetapi mereka mengajukan petisi di pengadilan Washington pekan ini untuk meminta penundaan.

Perusahaan asal China itu pada Selasa (10/11/2020) mengatakan, mereka meminta perpanjangan 30 hari karena permintaan baru yang terus berdatangan dan tidak ada kejelasan apakah solusi yang mereka tawarkan akan diterima. Namun permintaan itu belum dikabulkan pengadilan.

Baca juga: TikTok Bingung, Jadi Diblokir Apa Tidak di AS

Pada Rabu Kementerian Keuangan AS mengatakan, pihaknya tetap fokus untuk mencapai resolusi risiko keamanan nasional yang ditimbulkan dari akuisisi ByteDance atas Musical.ly.

ByteDance mendirikan TikTok di AS tiga tahun lalu dengan membeli Musical.ly, aplikasi lip sync dan menggabungkan kedua aplikasi tersebut.

Kementerian Keuangan AS membantah tuduhan perusahaan tentang kurangnya kejelasan dari pemerintah, dengan berkata "Kami telah menjelaskan ke ByteDance mengenai langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai resolusi."

Pemerintahan Trump berupaya memblokir TikTok di AS, dengan alasan aplikasi tersebut membocorkan data pengguna Amerika ke Beijing. ByteDance dengan tegas membantahnya.

Baca juga: Fakta Intan Rose, Penjaga Warung Kopi Mirip Anya Geraldine, Berawal dari TikTok hingga Jualannya Laris Manis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com