Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Trump Siap Berkampanye Lagi? Ini Kata Dokter...

Kompas.com - 10/10/2020, 07:27 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Hanya beberapa hari setelah menerima terapi oksigen untuk Covid-19 yang dideritanya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sibuk memberikan wawancara panjang via TV dan menyatakan rencananya kembali ke jalur kampanye.

Namun, apakah dia benar-benar sudah sembuh? Menurut Amesh Adajla, seorang dokter spesialis penyakit menular sekaligus akademisi dari Johns Hopkins University di Baltimore, AS, kondisi setiap pasien berbeda dalam hal pemulihan.

Melansir AFP, Sabtu (10/10/2020) Dr Adajla menjelaskan secara umum, "Untuk seseorang yang berusia 70 tahun dan dirawat di rumah sakit karena Covid, menurut saya butuh beberapa minggu untuk kembali ke kondisi awal mereka."

Presiden Trump sendiri berusia 74 tahun.

"Tapi karena dia presiden, dia punya banyak orang yang membantunya dalam kegiatan sehari-hari. Dia mungkin tidak membawa barang belanjaannya, dan dia tidak mengendarai mobilnya sendiri."

Baca juga: Kesehatannya Masih Dipertanyakan, Trump Nekat Lanjut Kampanye pada Sabtu

Trump dirawat di rumah sakit selama tiga malam mulai 2 Oktober dan telah dirawat di unit medis Gedung Putih sejak 5 Oktober, empat hari lalu.

Pada hari Jumat kemarin, Trump merencanakan pidato publik di Gedung Putih pada hari Sabtu untuk pertama kalinya sejak dinyatakan positif Covid-19, serta kampanye di Florida minggu depan.

Menurut tenaga medis lain, Dr Mangala Narasimhan, wakil pemimpin senior perawatan kritis di Northwell Health, New York, pasien seusia Trump yang membutuhkan oksigen untuk pneumonia Covid akan sering terus mengalami "kelelahan parah dan mialgia, yang merupakan nyeri otot dan rasa sakit," untuk beberapa waktu setelah dinyatakan tak mengalami gejala.

Kedua dokter tersebut menekankan bahwa sangat sulit untuk mengetahui dengan tepat apakah Trump sudah sembuh saat ini, terlebih tim medisnya dan orang lain di sekitarnya telah memberikan informasi yang tidak jelas dan terkadang bahkan bertentangan.

Baca juga: Debat Lanjutan Capres AS Trump Vs Biden Masih Belum Pasti

Terlalu bahaya saat ini untuk kembali bekerja

Suatu hal yang dicatat paling bahaya dari penyakit ini adalah ketika bekerja berlebihan karena akan merusak sistem kekebalan tubuh.

"Dia membutuhkan sistem kekebalannya untuk melawan virus - itulah mengapa Anda selalu diberitahu untuk tetap istirahat dan mengonsumsi cairan, karena sistem kekebalan Anda harus berada pada tingkat optimal," kata Narasimhan.

Dr Narasimhan menambahkan bahwa hal i tu sangat penting terutama bagi pasien yang lebih tua dan rentan mengalami fase replikasi virus kedua di mana gejala seperti demam dan menggigil dapat terulang kembali.

Riwayat medis lengkap Trump dan kondisi yang mendasari tidak sepenuhnya diketahui, tetapi satu hal yang kami ketahui adalah dia memiliki penyakit jantung ringan yang dapat saja menjadi buruk, kata Dr Adajla.

Sementara menurut Dr Narasimhan, dia menekankan bahwa tim medis Trump belum merilis hasil utama pemeriksaan laboratorium lengkapnya.

Padahal dari hasil tersebut dapat dilihat "tanda-tanda inflamasi" yang akan menunjukkan bagaimana Trump pulih dari fase inflamasi penyakit yang dideritanya.

Baca juga: Kerap Diserang Trump soal Lockdown Covid-19, Gubernur Michigan Jadi Target Penculikan Sayap Kanan

Hasil lab itu juga akan menentukan nilai darah tertentu yang akan mengungkapkan seberapa besar kemungkinan dia mengalami darah yang menggumpal.

"Orang-orang cenderung membentuk gumpalan (darah), dan tergantung pada tingkat darahnya pada hal-hal tertentu, Akan dapat Anda pastikan bahwa pada 30 hari setelah itu dia akan menggunakan obat yang mampu mencegah penggumpalan," kata Dr Narasimhan.

"Ada berbagai gejala dan efek samping lain yang terjadi dari virus ini yang baru mulai kami pahami," imbuhnya.

Sebagian kecil orang bahkan mengalami "rasa sakit jangka panjang", mengalami fase penyakit pasca-virus yang kurang dipahami yang melibatkan kelelahan serta sesak napas selama berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bahkan berpotensi lebih lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com