BEIJING, KOMPAS.com - Sebuah universitas di China menuai kritik pedas di media sosial, setelah menerbitkan buku panduan yang mengatakan bahwa wanita diperkosa karena mereka "sulit menahan godaan".
Buku itu adalah panduan keselamatan bagi mahasiswa baru di China Academy of Art, sebagai peringatan risiko pelecehan seksual di tempat umum di kampus, seperti ruang kelas dan asrama.
Akan tetapi buku itu memicu reaksi keras pekan ini, setelah kutipan yang diterbitkan online mengatakan, perempuan menjadi korban pemerkosaan karena "mereka cantik dan menangani masalah dengan sembrono, pengecut, dan tidak berdaya untuk membela diri... memiliki kemauan yang lemah dan merasa sulit menahan godaan."
Baca juga: Terkuak Laporan China Hancurkan Ribuan Masjid di Xinjiang
Buku itu juga mengklaim bahwa wanita "suka memakai pakaian bagus dan gaya hidupnya materialistis".
"Bahkan jika seorang perempuan lari telanjang, itu bukan alasan pemerkosaan dari pemerkosa," kritik seorang netizen yang kesal, dikutip dari AFP Jumat (26/9/2020).
"Penjahat adalah penjahat dan harus dihukum. Jangan berargumen bahwa korban bersalah!"
"Ini sudah abad ke-21, ini kembali ke masyarakat yang feodal," keluh netizen lainnya.
Baca juga: Ketahuan Bocorkan Rahasia Militer China ke Keluarga dan Teman Game Online, Seorang Prajurit Dipecat