Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pasien Covid-19, Awalnya Meremehkan sebagai "Omong Kosong"

Kompas.com - 26/09/2020, 16:23 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Mirror

MANCHESTER, KOMPAS.com - Seorang pria di Inggris, Chris Grailey (29), terbaring di kasur rumah sakit karena Covid-19 setelah mengira dia “tidak terkalahkan”.

Dia kini dirawat di ruang perawatan intensif setelah sebelumnya meremehkan virus corona dengan mengatakannya sebagai omong kosong.

Pria yang berprofesi sebagai manajer penjualan di sebuah perusahaan dari Ancoats, Greater Manchester, Inggris, tersebut kini bernapas dibantu dengan ventilator.

Dilansir dari Mirror, Jumat (25/9/2020), Grailey tidak memiliki penyakit bawaan. Namun, dia tidak yakin apakah dia bisa sembuh dari Covid-19.

Baca juga: Hanya Berduaan di Ambulans, Gadis Pasien Covid-19 Diperkosa Sopir di Tempat Sepi

Dia ingin anak muda lain belajar dari kesalahannya dan menganggap virus corona adalah hal serius sebelum semuanya terlambat.

Dalam pesan video yang dibagikan dengan Manchester Evening News (MEN), Grailey mengatakan tertular virus corona setelah tidak memakai masker ketika berlibur di Pulau Santa Cruz de Tenerife, Spanyol.

"Saya membayar harganya. Saya tidak memiliki masalah kesehatan sebelumnya. Saya tidak ingin ada orang yang melakukan kesalahan yang sama seperti saya,” kata dia.

Dia meminta kepada semua orang untuk berhati-hati dan tidak mengikuti jejaknya yang sebelumnya telah meremehkan virus corona.

Foto Chris Grailey yang terbaring di ranjang rumah sakit di Inggris karena Covid-19.MEN Media via Mirror Foto Chris Grailey yang terbaring di ranjang rumah sakit di Inggris karena Covid-19.

Baca juga: Darurat, AS Izinkan Terapi Plasma Darah untuk Obati Pasien Virus Corona

Pada Jumat, Chris berbicara kepada MEN dari ranjang rumah sakitnya di Watford, Inggris, secara online dan mengungkapkan penyesalannya.

Dia mengatakan, dia jatuh sakit ketika berlibur di Pulau Santa Cruz de Tenerife tersebut pekan lalu.

"Saya sakit hampir sepanjang liburan. Kehilangan selera makan, bau, dan keringat dingin. Tetapi, itu jauh lebih buruk saat saya kembali ke rumah,” kata Grailey.

Pada Minggu (20/9/2020), dia dibawa ke rumah sakit dan menjalani pemeriksaan kesehatan. Malam harinya, dia meminta pulang karena berpikir baik-baik saja.

Baca juga: 8 Pasien Covid-19 di RS India Tewas karena Terbakar

Namun, sakitnya semakin parah dan pada Selasa (22/9/2020), dia dilarikan di rumah sakit lagi, lalu langsung dibawa ke bangsal khusus Covid-19.

Dia lantas didiagnosis terkena virus corona dan pneumonia akut.

"Apa yang saya rasakan pekan lalu adalah yang paling dekat dengan neraka - saya benar-benar duduk di sana dan siap untuk menyerah begitu saja,” ujar Grailey.

Dia mengatakan tidak bisa bernapas dengan normal, berjalan, dan bergerak.

Baca juga: Kisah Perjuangan Pasien Covid-19 Terparah di Asia, Peluang Hidup Hanya 10 Persen

"Alasan saya menunjukkan semua ini kepada Anda adalah karena saya yang pertama mengatakan itu semua omong kosong, itu hanya flu parah, konspirasi pemerintah, dan lain-lain. Itu semua salah,” kata dia.

"Itu bisa menyerang siapa saja, saya berusia 29 tahun tanpa penyakit bawaan. Ini masalah serius. Tolong bangunkan teman-teman. Hidup lebih dari ini,” lanjut Grailey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com