Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkai Beruang Zaman Es Masih Utuh di Siberia, Berusia Puluhan Ribu Tahun

Kompas.com - 17/09/2020, 14:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

YAKUTSK, KOMPAS.com - Bangkai beruang dari Zaman Es yang terawetkan dengan sangat baik telah ditemukan oleh penggembala rusa di wilayah Kutub Utara yang termasuk teritori Rusia.

Bangkai beruang itu terungkap dari lapisan es yang mencair di Kepulauan Lyakhovsky di timur laut Rusia.

Dengan gigi dan hidung yang utuh, beruang ini dianggap sebagai spesies beruang coklat yang hidup 22.000 hingga 39.500 tahun yang lalu.

Ia akan diteliti di North-Eastern Federal University (NEFU) di kota Yakutsk.

Baca juga: Seekor Anak Beruang yang 2 Kakinya Lumpuh Ditemukan di Area Perusahaan

Bangkai beruang Zaman Es yang ditemukan di Kepulauan Lyakhovsky di timur laut Rusia.NORTH-EASTERN FEDERAL UNIVERSITY via BBC INDONESIA Bangkai beruang Zaman Es yang ditemukan di Kepulauan Lyakhovsky di timur laut Rusia.
Para ilmuwan di universitas tersebut, yang terkenal dengan penelitian tentang mamut berbulu dan spesies prasejarah lainnya, menyatakan penemuan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Dr Lena Grigorieva, seorang paleontolog di universitas tersebut, mengatakan bahwa beruang itu adalah "individu pertama dan satu-satunya yang ditemukan dari jenisnya" yang ditemukan dalam keadaan utuh, lengkap dengan "jaringan lunak".

"Ia sepenuhnya terawetkan, dengan semua organ dalam pada tempatnya, bahkan termasuk hidungnya," kata Dr. Grigorieva.

"Sebelumnya, hanya tengkorak dan tulang yang ditemukan. Penemuan ini sangat penting bagi seluruh dunia."

Baca juga: Saat Liburan Keluarga, Seorang Ibu Diserang Beruang Liar Hitam Hingga Tewas

Bangkai beruang Zaman Es yang ditemukan masih utuh di Siberia.NORTH-EASTERN FEDERAL UNIVERSITY via BBC INDONESIA Bangkai beruang Zaman Es yang ditemukan masih utuh di Siberia.
Dr Grigorieva mengatakan kepada BBC bahwa hewan tersebut diyakini sebagai kerabat purba beruang coklat, spesies beruang besar yang ditemukan di Eurasia dan Amerika Utara saat ini.

Ilmuwan Rusia lainnya akan diundang untuk bergabung dalam penelitian ini, dengan rincian lebih lanjut akan segera diumumkan, kata NEFU dalam siaran persnya, Senin (14/9/2020).

"Perlu analisis radiokarbon untuk menentukan usia beruang secara tepat," kata universitas tersebut, mengutip pernyataan Maxim Cheprasov dari laboratorium Museum Mammoth.

Bangkai beruangitu ditemukan oleh penggembala rusa di Pulau Bolshoy Lyakhovsky, pulau terbesar di Kepulauan Lyakhovsky, yang merupakan bagian dari Kepulauan Siberia Baru yang terletak di antara Laut Laptev dan Laut Siberia Timur.

Baca juga: AS Izinkan Pengeboran Minyak di Suaka Margasatwa Alaska, Beruang dan Rusa Kutub Makin Terancam

Bangkai beruang Zaman Es ditemukan sekelompok penggembala rusa di padang es yang mencair di Siberia.NORTH-EASTERN FEDERAL UNIVERSITY via BBC INDONESIA Bangkai beruang Zaman Es ditemukan sekelompok penggembala rusa di padang es yang mencair di Siberia.
Secara terpisah, bangkai anak beruang yang terawetkan ditemukan di wilayah timur jauh Rusia, Yakutia, yang juga dikenal sebagai Republik Sakha. Tes DNA akan dilakukan.

Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi penemuan-penemuan besar fosil mammoth, badak berbulu, anak kuda, beberapa anak anjing dan anak singa gua saat lapisan es mencair di wilayah yang luas di wilayah Siberia Rusia.

Tahun lalu, seekor anak anjing berusia 18.000 tahun ditemukan dalam keadaan terawetkan sempurna dengan gigi dan bulu masih utuh di padang es Siberia.

Baca juga: Video Viral: Beruang Liar Piknik Bersama Sebuah Keluarga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com