Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Vaksin Corona, Meme Presiden Putin sampai Kabar Hoaks Banjiri Media Sosial

Kompas.com - 24/08/2020, 07:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com - Pengumuman bahwa Rusia akan terus maju bersama vaksin yang mereka kembangkan secara lokal untuk Covid-19, tak hanya menimbulkan kekhawatiran internasional atas keamanannya, tapi juga menghasilkan banyak informasi yang salah dan humor di platform media sosial.

Salah satunya, sosok Putin dibuat dalam "humor" meme media sosial bertajuk "Putin Sang Pahlawan Super".

Melansir BBC Rusia, terdapat beberapa meme satir tentang pengumuman Rusia yang ingin terus mengembangkan vaksin. Meme itu bahkan telah dibagi dan diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.

Baca juga: Diklaim Beri Kekebalan Covid-19 hingga 2 Tahun, Vaksin Rusia Tuai Kontroversi

Beberapa meme menunjukkan Vladimir Putin, presiden Rusia, sebagai pahlawan super seperti Spiderman atau pun Ironman yang menyelamatkan dunia.

Namun, ada salah satu meme yang paling populer yakni meme yang menunjukkan Putin menunggangi seekor beruang raksasa dengan sebuah jarum suntik besar yang dibawa di punggungnya.

Salah satu versi meme ini bahkan mengklaim, meski terbukti hoaks, dibagikan oleh Putin sendiri.

Unggahan lainnya dibagikan secara luas, merayakan pengumuman vaksin Rusia di halaman Facebook yang mendukung Putin dan telah dibagikan sebanyak lebih dari 200.000 kali.

Baca juga: Menkes AS Curiga soal Klaim Rusia tentang Vaksin Sputnik V

Meski diketahui kemudian, akun tersebut bukanlah akun resmi presiden Rusia, karena Putin sangat menghindari media sosial.

Tetapi banyak dari puluhan ribu orang yang berkomentar dalam berbagai bahasa di unggahan tersebut dengan jelas mempercayainya.

Unggahan viral tersebut membuat perbandingan lurus antara satelit Soviet pertama yang "membuka jalan bagi umat manusia ke luar angkasa" dengan vaksin Rusia yang "akan membuka jalan menuju masa depan tanpa Covid-19, tanpa masker, dan tanpa isolasi sosial."

Meningkatnya kekhawatiran internasional akan keamanan vaksin membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Rusia untuk mengikuti pedoman internasional.

Baca juga: Vaksin Corona Rusia Sputnik V Segera Diuji Coba ke 40.000 Orang

Reputasi yang dilebih-lebihkan

Selain meme satir, unggahan lain juga terbukti populer di Facebook yang mengklaim bahwa Rusia telah "berulangkali menyelamatkan dunia dengan vaksinnya".

"Itu pernyataan yang terlalu berlebihan," ujar Dr Dora Vargha, seorang sejarawan dan pakar di bidang Pengendalian Penyakit Era Perang Dingin.

Di dalam unggahan itu, beberapa daftar nama vaksin ditulis dan diklaim diciptakan oleh Rusia, 2 di antaranya vaksin kolera dan polio.

Padahal, kenyataannya, Ilmuwan Perancis, Louis Pasteur yang menemukan vaksin kolera pertama kali.

Baca juga: Meski Akrab, Iran Masih Tunggu Konfirmasi Vaksin Corona Rusia dari WHO

Kemudian pada 1885, seorang dokter Spanyol, Jaime Ferran mengembangkan vaksin yang mengimunisasi manusia terhadap kolera untuk pertama kalinya.

Sedangkan polio, dikembangkan oleh seorang virologi Amerika, Dr Jonas Salk pada 1955.

Vaksin itu kemudian dilanjutkan oleh terobosan era Perang Dingin lainnya, vaksin polio oral pertama yang masih digunakan untuk memberantas penyakit di seluruh dunia saat ini.

Penemuan dan pengembangan vaksin itu harus dilihat dari upaya orang Amerika dan Rusia (Soviet).

Dr Vargha mengatakan bahwa hal itu harus dilihat sebagai upaya kolaborasi antara Dr Albert Sabin seorang dokter Amerika dengan Mikhail Chumakov, ilmuwan asal Rusia.

Baca juga: Rusia Tawarkan Vaksin Corona ke AS, Pejabat: Kami Tidak Mau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com