Informasi terakhir, penelitian vaksin China-Brasil sedang diuji oleh 9.000 profesional kesehatan di Brasil.
Lalu, vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech Jerman dan raksasa farmasi AS Pfizer telah memasuki fase 3 pada bulan lalu. Perusahaan berencana untuk mengujinya pada 30.000 relawan muda.
Perusahaan AS, Moderna juga mengatakan berencana untuk menguji coba vaksinnya di antara 30.000 orang.
Sejak pertengahan Juli, Sinopharm China telah mulai melakukan uji coba terhadap 15.000 orang kandidat di Uni Emirat Arab.
Baca juga: Rusia Klaim Temukan Vaksin Corona Pertama, Menkes AS: Kami Tidak Terpengaruh
Di luar pengujian yang sudah dilakukan, WHO sedang memantau 139 vaksin potensial lebih lanjut yang masih dalam tahap evaluasi pra-klinis, termasuk pengujian di laboratorium atau pada hewan.
Perusahaan bioteknologi AS Novavax mengatakan pada minggu lalu, vaksin Covid-19 eksperimentalnya telah menimbulkan respons kekebalan yang kuat, menghasilkan lebih banyak antibodi daripada yang ada pada pasien yang pulih.
Dikatakan, kandidat vaksin umumnya ditoleransi dengan baik oleh para relawan.
Uji coba tahap terakhir dari produk tersebut, yang disebut NVX-CoV2373, akan berlangsung pada musim gugur ini.
Uni Eropa telah memesan 300 juta dosis vaksin potensial dari produsen obat Prancis Sanofi, dan AS mengatakan akan membayar 2,1 miliar dollar AS (Rp 31,029 triliun) untuk pengembangannya.
Inggris juga telah memesan 60 juta dosis vaksin Sanofi, yang dikembangkan bersama dengan GlaxoSmitheKline (GSK).
Baca juga: Ciptakan Vaksin Corona, Rusia juga Luncurkan Situs Resmi Vaksin Sputnik V
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.