Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumor Sebut Kim Jong Un Habiskan Uang dari Penyelundupan Narkotika, Senjata dan Perdagangan Manusia

Kompas.com - 28/06/2020, 17:48 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Sebuah rumor mengatakan Pemimpin Tertinggi Korea Selatan, Kim Jong Un habiskan jutaan uang dari Organisasi Bayangan Office 39 yang menyelundupkan narkotika, senjata dan perdagangan manusia di seluruh dunia.

Tindakan itu dilakukan Kim untuk bertahan di tengah sanksi AS.

Pemimpin diktator yang punya hubungan cinta-benci dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dilaporkan telah menghabiskan jutaan uang dari organisasi bayangan rahasia Office 39.

Baca juga: Di Singapura, Trump Bahas Golf dan Dennis Rodman Bersama Kim Jong Un

Jaringan penyelundupan itu merupakan cara praktis untuk atasi sanksi yang membatasi barang yang dapat diimpor dan diekspor dari negara itu, menurut pakar yang dilansir Mirror.

Jaringan itu dipercaya telah didirikan oleh ayah Kim, Kim Jong Il pada 1974.

Tanpa jaringan penyelundupan itu, sang diktator Korea Utara tidak akan bisa mempertahankan kemewahan hidupnya sementara rakyatnya menghadapi kemiskinan dan kelaparan.

Baca juga: Korsel Kecam Narasi Trump dan Kim Jong Un dari Eks Penasihat AS

Seorang mantan Kolonel Pasukan Khusus Tentara AS sekaligus pakar Korea Utara, David Maxwell mengatakan kepada New York Post, "Memangnya dari mana Anda pikir, Kim mendapatkan miras cognac, Mercedes dan jam tangan Rolex?"

Dia mengklaim, "Semua uang yang dia belanjakan berasal dari Office 39", merujuk pada organisasi bayangan rahasia.

Sementara itu, Sean King, seorang pakar di Park Strategies di New York mengatakan, "Para Kim (merujuk pada Kim Jong Un dan ayahnya), adalah keluarga kriminal terorganisir yang menyamar menjadi pemimpin suatu negara."

Baca juga: Kim Jong Un Disebut Tertawakan Trump

Dia mengatakan bahwa kedutaan-kedutaan Korea Utara di dunia diatur seakan-akan seperti "perusahaan kriminal multinasional".

Rumor itu mengklaim bahwa Kim terlibat dalam kerja paksa, pemalsuan, penyelundupan emas, penjualan narkoba dan senjata. Itu pun hanyalah beberapa kegiatan terlarang yang dilakukan Office 39.

Kim Jong Un sendiri pada awal tahun ini diisukan meninggal setelah jalani operasi Kardiovaskular. Namun dia muncul setelah berminggu-minggu menghilang dari publik.

Baca juga: Kondisi Kim Jong Un, Jepang Deteksi Pergerakan Aneh di Korea Utara

Akhir-akhir ini, dia kembali diisukan punya kondisi kesehatan yang tidak stabil. Ada laporan bahwa 'menghilangnya' Kim karena dia sedang berusaha menjaga diri dari penularan wabah Covid-19.

Ada pun Office 39 yang punya beberapa nama lain seperti biro 39, divisi 39 dan ruangan 39 adalah sindikat organisasi rahasia yang dikabarkan berbasis di ibu kota Pyongyang.

Para utusan dari Office 39 ini dikirim ke seluruh dunia untuk melakukan kegiatan ilegal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com