Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curi Sepeda untuk Pulang Kampung, Pria Ini Tulis Surat Minta Maaf

Kompas.com - 19/05/2020, 18:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Gulf News

LUCKNOW, KOMPAS.com - Seorang pekerja migran miskin menjadi pemberitaan karena menulis surat permintaan maaf setelah mencuri sepeda untuk pulang kampung.

Pencuri itu terpaksa mengambil sepeda agar bisa menempuh perjalanan sejauh 250 kilometer dari Rajasthan ke Uttar Pradesh bersama putranya.

Dilaporkan Hindustan Times dikutip Gulf News Senin (18/5/2020), Mohammad Iqbal mencuri sepeda dari kampung Rarah di Distrik Bharatpur.

Baca juga: Kisah Captain Hero, Gagal Mencuri Sepeda Motor, Lalu Digebuki Warga

Sepeda itu dia jarah dari rumah Sahab Singh Senin malam waktu setempat. Tak lupa, dia menulis surat untuk minta maaf atas perbuatannya.

Singh dilaporkan menemukan surat itu ketika sedang berada di beranda, yang membuatnya mengurungkan niat untuk melapor ke polisi.

Surat itu bertuliskan huruf dalam bahasa Hindi, begini bunyinya: "Saya adalah pekerja migran dan sangat miskin. Saya minta maaf mengambil sepeda Anda".

"Mohon maafkan saya, saya tidak tahu lagi bagaimana bisa pulang kampung. Saya mempunyai anak penyandang disabilitas. Saya harus mencapai Breilly," demikian isi surat itu.

Surat itu kemudian dia unggah ke Twitter, dan memantik simpati netizen India, yang mengomentari bagaimana pekerja migran terpaksa berbuat demikian karena kurangnya pekerjaan dan uang.

Baca juga: Tiga Gadis Belia di Buton Berkomplot Mencuri Sepeda Motor

Warganet kemudian mengecam pemerintah yang harus meminta maaf atas situasi ini. "Kesadaran dari rakyat miskin di negeri ini tak ditanggapi penguasa," ucap netizen.

Sosiolog Rajeev Gupta menerangkan, insiden itu menunjukkan bagaimana kegagalan pemerintah menjamin rakyatnya selama wabah virus corona.

Dalam pandangannya, sebelum menerapkan lockdown total pada Maret, seharusnya pemerintah bisa menyediakan transportasi bagi mereka yang ingin mudik.

Namun, Dekhi tidak menerapkannya. Hal itu membuat pekerja migran dilanda dilema karena mereka tak punya uang untuk memberi makan keluarganya.

Baca juga: Mantan Prajurit TNI Nekat Mencuri Sepeda Motor

Tewas karena kelaparan

Jurnalis setempat Alok Pandey sempat berkicau mengenai seorang pekerja migran yang berusaha menumpang truk untuk pulang kampung.

Begitu dia sampai di Uttar Pradesh dan mulai berjalan, dia tumbang dan tewas. Dilaporkan, dia dan rekan lainnya tidak makan selama 48 jam.

Awak media maupun publik yang menaruh perhatian akan isu ini mengunggah serangkaian momen yang menyoroti kondisi para pekerja ini.

Jutaan dari mereka dilaporkan tidak mempunyai uang sehingga tak bisa makan, dengan bantuan pemerintah tak pernah sampai ke mereka.

Banyak dari pengguna media sosial yang mempertanyakan apakah pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi sengaja mengabaikan fakta tersebut.

Baca juga: Di Wonosobo, Anak-anak Mencuri Sepeda Motor demi Gengsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com