Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembawa Peti Mati Sambil Menari di Ghana Punya Pesan di Tengah Wabah Covid-19

Kompas.com - 10/05/2020, 17:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

ACCRA, KOMPAS.com - Tim pembawa peti mati sambil menari di Ghana, yang videonya tengah viral, merilis sebuah pesan di tengah wabah Covid-19.

Dalam video yang nampaknya diunggah oleh pemimpin mereka, Benjamin Aidoo, mereka mengucapkan terima kasih atas peran dokter di seluruh dunia.

Di tayangan itu, nampak tujuh orang berpakaian serba putih dari kepala hingga kaki, dan mengenakan masker serta sarung tangan.

Baca juga: Viral Video Pembawa Peti Jenazah Sambil Menari di Ghana

Kemudian satu pembawa peti mati, yang diyakini adalah si pemimpin Aidoo, duduk di bagian depan sambil mengenakan selempang dan membawa tongkat.

"Halo semua. Kami ingin berterima kasih kepada semua dokter di seluruh dunia," ujar Aidoo yang disambut dengan tepuk tangan dari rekan-rekannya.

"Kalian sudah bekerja keras dengan merawat semua orang," lanjut sang pemimpin yang kemudian menampakkan jempolnya secara cepat.

Video berdurasi 20 detik itu kemudian ditutup dengan sebuah peringatan. "Ingat, tetaplah di rumah, atau menari dengan kami."

Dilansir Daily Mail Jumat (8/5/2020), pembawa peti mati di Ghana menjadi viral sejak ditayangkan oleh BBC Africa pada 2017.

Dalam video yang menjadi viral di seluruh dunia, mereka mengenakan topi, pakaian hitam, serta sarung tangan memanggul peti jenazah.

Kadang mereka memanggul peti tersebut sembari menari mengikuti irama lagu. Terkadang mereka menunjukkan sejumlah trik yang menarik.

Baca juga: Cerita di Balik Peti Mati Fantasi ala Masyarakat Ghana...

Keberadaan mereka kembali menuai perhatian di tengah wabah Covid-19, di mana video mereka digubah dengan alunan Electronic Dance Music (EDM).

Di internet, mereka dikenal sebagai Pembawa Peti Ghana yang Menari. Namun, identitas asli mereka dalah Jasa Penunggu dan Pemanggul Peti Nana Otafrija.

Kepada BBC, Aidoo sempat mengungkapkan mereka menambahkan koreografi ke dalam jasa mereka sebagai pilihan bagi pelanggan dalam upacara pemakaman.

Jika mereka mendapat permintaan, Aidoo mengatakan mereka akan bertanya apakah pelanggan ingin yang khidmat atau ada semacam atraksi.

"Kami akan bertanya 'Apakah Anda ingin khidmat, atau mungkin sedikit penampilan. Bisakah saya menambahkan tarian'. Mereka tinggal meminta, kami akan melakukan," kata Aidoo.

Mereka kemudian menjadi meme di seluruh dunia, di mana sejumlah netizen secara kreatif mencampur video Nana Otafrija dengan momen saat terjadi sesuatu.

Baca juga: Kelompok di Ghana Ini Dibayar untuk Menangis di Pemakaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com