STOCKHOLM, KOMPAS.com - Swedia kemungkinan sudah mendapat kasus Covid-19 sejak November 2019, demikian keterangan pejabat yang menangani wabah itu.
Epidemiolog negara Anders Tagnell mengklaim, kasus individu itu mungkin saja terdeteksi dari mereka yang habis bepergian dari Wuhan.
Kepada kantor berita Swedia TT, Tagnell menerangkan bahwa mereka belum pernah mendengar infeksi di luar Wuhan di Eropa hingga Januari.
Baca juga: Kasus Pertama Virus Corona di Perancis Diduga Terjadi pada Desember 2019
"Tapi, saya kira Anda bisa menemukan kasus individual di antara pelancong asal Wuhan yang berada di sini antara November 2018 atau Desember," kata dia.
"Ini tidak kelihatan aneh. Malah, saya kira pendapat ini bisa jadi sangat alamiah," lanjut Tagnell seperti dikutip Daily Mail Selasa (5/5/2020).
Komentar sang pejabat terjadi setelah di Perancis, dilaporkan adanya kasus pertama Covid-19 yang ternyata terjadi pada Desember 2019.
Adalah Dr Yves Cohen, yang memutuskan untuk melakukan pemeriksaan ulang pada sampel pasien dan menemukan, sampel reaktif berasal dari pasien yang dirawat pada 27 Desember 2019.
Adalah Amirouche Hammar, seorang pekerja di pasar ikan dekat Paris yang mengklaim sebagai "pasien nol" di Perancis pada akhir tahun lalu.
Dia mengaku pada tahun lalu, terkena demam, batuk, dan rasa nyeri di dada yang di kemudian hari menjadi gejala dalam penderita virus corona.
Baca juga: Pria Ini Mengaku Pasien Nol Virus Corona di Perancis
Swedia, salah satu negara yang menolak lockdown, dilaporkan tidak berencana menerapkan tes skala besar bagi pasien yang dirawat krena gejala mirip flu tahun lalu.
Tagnell menerangkan, mereka belum membahas rencana itu. Dia mengungkapkan tidak ingin membebani sektor kesehatan dengan penyelidikan semacam ini.
"Pada saat ini, mereka sudah cukup disibukkan dengan perawatan. Jadi, kami sementara ini tak akan mempertimbangkannya," jelasnya.
Dia menuturkan tertarik untuk mencari tahu bagaimana virus itu menyebar di China, dan bagaimana perilakunya selama masa awal pandemi.
"Apakah virus ini menyebar dari hewan ke manusia, atau malah menyebar dari manusia ke manusia selama jangka waktu tertentu," papar Tagnell.
Dia menjelaskan, pihaknya tak punya cukup pengetahuan mengenai asal usul infeksi, maupun sumber daya guna melakukan investigasi.
Baca juga: Penjual Udang di Pasar Seafood Wuhan Mungkin adalah Pasien Nol Virus Corona
Tagnell mengatakan akan sangat bagus untuk melihat sejauh apa masyarakat bisa bertahan dari segala bentuk mutasi virus ini di masa depan.
Sebanyak 100 tentara Swedia itu disebut berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Militer 2019 di Wuhan, dan tinggal selama dua pekan.
Sejumlah negara peserta dikabarkan sempat ada anggotanya yang jatuh sakit, dan menjalani pemeriksaan. Meski, diketahui tak ada yang terjangkit virus tersebut.
Sementara Stockholm tidak memberlakukan lockdown untuk mencegah Covid-19, mereka mencegah adanya kunjungan ke panti jompo sebagai bentuk pencegahan.
Selain itu, pemerintah hanya memerintahkan warganya untuk cuci tangan dan menjalankan aturan pembatasan sosial semaksimal mungkin.
Sejauh ini, terdapat 23.000 kasus positif virus corona yang diumumkan di Swedia, dengan 2.800 di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: Virus Corona, Dokter Italia Temukan Pneumonia Aneh sejak November 2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.