Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Gagal Tes Transplantasi Hati, Ibu Ini Tahu Putranya Bukan Anak Kandung

Kompas.com - 28/04/2020, 03:30 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang Ibu di Shanghai, China ini hendak mendonasikan organ hatinya untuk sang anak yang ternyata bukan anak kandungnya.

Pasangan suami-istri, Yao dan Xu merasa terkejut ketika tahu bahwa putra mereka selama ini bukanlah anak kandung mereka.

Abin (27) yang selama ini dianggap anak mereka menderita kanker hati stadium akhir dan harus mendapatkan transplantasi hati.

Abin didiagnosis menderita kanker hati stadium akhir pada bulan lalu ketika mulai jatuh sakit pada 17 Februari.

Ibunya, Xu membawanya ke Rumah Sakit Zhongshan di Shanghai di mana para ahli mengatakan peluang terbaik bagi Abin adalah dengan transplantasi hati.

Baca juga: Ketergantungan Obat, Mantan Model Majalah Playboy Ini Tewas Bunuh Diri

Ibunya yang merasa sehat dan bugar menawarkan organ hati miliknya dan menjalani serangkaian tes. Namun, tes menunjukkan darahnya tidak cocok dengan putranya.

Xu berkata, "Saya kembali ke Jingxi dan melakukan tes DNA tanpa sepengetahuan Abin."

Xu kemudian menjelaskan kalau sepekan sesudah tes itu, hasil menunjukkan bahwa Abin bukan anak kandungnya.

Xu melahirkan anaknya pada 15 Juni 1992 ketika bekerja di Kota Kaifeng, Provinsi Henan, China.

Kini dia tahu bahwa Abin adalah satu dari tiga anak lelaki yang lahir pada hari yang sama di Rumah Sakit Huaihe, Universitas Henan.

Baca juga: Jenderal AS Sebut Satelit Militer Iran sebagai Webcam yang Jatuh

Tiga hari setelah melahirkan, Xu dan Yao diberi anak yang salah yang mereka bawa pulang. Anak kandung mereka, Awu (27) diserahkan kepada pasangan lain, Tuan dan Nyonya Guo yang tinggal di Henan, Zhumadian.

Xu dan suaminya masih terus menyelidiki kasusnya tanpa memberitahu Abin yang masih tidak mengerti kalau dia bukan putra kandung Xu dan Yao.

Pasangan suami-istri itu khawatir jika berita tentang kasus mereka akan membuat trauma bagi anak mereka.

Xu menambahkan, "Ketika saya menghubungi ibu kandung Abin, dia mengatakan kepada saya bahwa dia adalah pembawa (carrier) Hepatitis B.

Putranya (Abin) seharusnya diberi vaksin Hepatitis B dosis tinggi tak lama setelah lahir, tetapi malah diberikan pada putra saya (Awu)."

Baca juga: Jika Kim Jong Un Meninggal, Apa yang Akan Terjadi pada Dirinya dan Korea Utara?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com