Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Latihan Militer di Tengah Virus Corona, China Bikin Taiwan Marah

Kompas.com - 25/03/2020, 16:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TAIPEI, KOMPAS.com - Kemarahan ditunjukkan Taiwan, setelah China menggeber latihan militer. Padahal, kedua negara itu masih berjibaku dengan wabah virus corona.

Taipei pun harus mengerahkan jet tempurnya sebagai respons manuver Beijing, yang ingin menunjukkan angkatan perang mereka masih kukuh di tengah wabah.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen merespons tindakan itu dengan melontarkan kicauan di Twitter, disertai gambar dia meninjau pasukan.

Baca juga: Taiwan Lacak Karantina Warganya dari Ponsel, Denda Rp 500 Juta kalau Melanggar

"Ketika dunia bergulat dengan parahnya Covid-19, manuver militer China di sekitar Taiwan terus berlanjut," kata Presiden Tsai.

"Apakah itu demi pertahanan negara atau mencegah penyebaran wabah, militer kami tetap siaga seperti biasa," tegas dia dikutip AFP Rabu (25/3/2020).

Beijing terus menggeber latihan militer sejak Tsai, pemimpin yang menolak prinsip wilayahnya adalah bagian dari "satu China", berkuasa di 2016.

Ketegangan tersebut sempat mereda setelah Negeri "Panda" bergulat melawan virus corona yang menjangkiti 81.218, dan membunuh 3.281 orang.

Kementerian Pertahanan Taiwan menerangkan, Negeri "Panda" sudah melakukan latihan dengan menyasar empat target sepanjang tahun ini.

Baca juga: Taiwan Tuduh China Sebar Hoaks dan Halangi Mereka Atasi Virus Corona

Bagi Taipei, apa yang dilakukan Beijing jelas merupakan bukti mereka sengaja melakukan provokasi dan ancaman terhadap kedaulatan mereka.

Sebagai tanggapan pada Selasa (24/3/2020), Taipei juga menggelar latihan perang dengan menerbangkan jet tempur F-16 buatan AS.

Analis militer di Universitas Nasional Chung Cheng, Lin Ying-yu, latihan tersebut merupakan pesan yang hendak disampaikan Beijing.

"Mereka masih terus melanjutkan agenda itu untuk memperlihatkan mereka masih mempertahankan kemampuan pertahanan di tengah wabah," kata Lin.

Aksi yang dipertontonkan China membuat netizen marah, di mana ada yang meminta agar pesawat tempur dari daratan utama ditembak jatuh.

Baca juga: Taiwan Tutup Pintu Masuk bagi Orang Asing demi Cegah Virus Corona

"Saya dengan jelas mendukung pemerintah untuk menahan wabah pneumonia China/Wuhan, dan penghinaan dari militer partai komunis," kata salah satu warganet.

Wang Ting-yu, politisi dari Partai Progresif Demokratik berkata, Taipei menjadi contoh bagi dunia bagaimana pengendalian wabah.

Dibandingkan dengan tetangganya, Taiwan baru melaporkan 235 kasus dan dua kematian karena virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 tersebut.

"Kami diakui secara internsional karena pencegahan pandemi ini, dan mengalahkan China yang otoriter. Karena itu mereka tidak terima," ejek Wang.

Beijing masih mengklaim Taiwan sebagai wilayah mereka, yang harus segera disatukan, bahkan jika perlu, menggunakan kekerasan.

Baca juga: Belajar dari Langkah Taiwan Redam Kegalauan Masalah Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com