Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tahun Perang Suriah Renggut 384.000 Nyawa

Kompas.com - 15/03/2020, 14:33 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

DAMASKUS, KOMPAS.com - Observatorium Suriah untuk HAM mengatakan pada Sabtu (14/03/2020) setidaknya sebanyak 384 ribu orang telah tewas dalam perang Suriah. Termasuk lebih dari 116 ribu warga sipil, sejak perang dimulai pada Maret 2011 silam.

Konflik Suriah mulanya dipicu oleh represi mematikan dari protes damai pro-demokrasi. Konflik pun menarik kekuatan luar untuk berperang secara kompleks dan melibatkan faksi pemberontak, kelompok militan dan kepentingan asing.

Setelah perang memasuki tahun kesepuluh di tahun 2020 ini, pemerintah Presiden Bashar al-Assad telah mengendalikan lebih dari 70 persen wilayah Suriah berkat dukungan militer sekutunya, Rusia, Iran dan kelompok militan Libanon, Hizbullah.

Konflik Suriah ini menurut Ketua HAM PBB pada 2017 adalah bencana buatan manusia paling buruk sejak Perang Dunia II.

Baca juga: Serangan Rusia Tewaskan 15 Warga Sipil di Barat Laut Suriah

Perang Suriah telah menghancurkan perekonomian juga membuat lebih dari 11 juta warga Suriah terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Dari seluruh angka kematian terbaru, Observatorium Suriah untuk HAM melaporkan sebanyak 22 ribu anak-anak dan 13 ribu wanita menjadi korban.

Ada pun sebanyak lebih dari 129 ribu tentara Suriah, pasukan sekutu dan milisi juga tewas. Pasukan Hizbullah dicatat sebanyak 1.697 anggota yang tewas.

Hampir sebanyak 57 ribu anggota pemberontak juga tewas, serta lebih dari 13 ribu anggota Pasukan Demokrat Suriah yang dipimpin Kurdi dan dipelopori AS terhadap ISIS tewas.

Di luar itu, Observatorium juga mencatat sekitar 67 ribu lebih militan setia ISIS dan Hayat Tahrir al-Sham, aliansi yang dipimpin mantan afiliasi Alqaeda juga tewas.

Sebanyak 421 korban lainnya tidak dikenal.

Baca juga: Serangan Turki Berlanjut, Satu Pesawat Suriah Ditembak Jatuh di Idlib

Bashar al-Assad telah mengalami banyak kemajuan baru-baru ini. Idlib menjadi provinsi terakhir yang dijadikan medan pertempuran antara pemerintah Suriah, militan dan sekutu pemberontak.

Damaskus telah merebut wilayah Idlib pada Desember, dan menyebabkan satu juta orang mengungsi sebelum Ankara dan Moskwa merundingkan gencatan senjata.

Sementara itu, LSM terus mengecam pelanggaran HAM oleh Bashar al-Assad di Suriah, termasuk serangan kimia mematikan, penyiksaan dan penangkapan sewenang-wenang.

LSM mencatat puluhan ribu orang telah menjadi sasaran penghilangan paksa pemerintah dan berbagai kelompok bersenjata.

Perang Suriah telah menghancurkan infrastruktur dan sektor-sektor penting ekonomi termasuk industri minyak.

Baca juga: Turki vs Suriah: Memanasnya Peperangan dan Ketegangan di Perbatasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Global
Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Global
Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Global
Wahana Chang'e-6 Milik China Lepas Landas dari Sisi Jauh Bulan, Apa yang Dibawa?

Wahana Chang'e-6 Milik China Lepas Landas dari Sisi Jauh Bulan, Apa yang Dibawa?

Global
Monyet-monyet Mati Tenggelam di Sumur akibat Gelombang Panas India

Monyet-monyet Mati Tenggelam di Sumur akibat Gelombang Panas India

Global
   Korea Selatan Resmi Setop Sepenuhnya Perjanjian Militer dengan Korea Utara Buntut Teror Balon Sampah

Korea Selatan Resmi Setop Sepenuhnya Perjanjian Militer dengan Korea Utara Buntut Teror Balon Sampah

Global
Gedung Putih: Semua Keputusan Proposal Damai Gaza Bergantung Respons Hamas

Gedung Putih: Semua Keputusan Proposal Damai Gaza Bergantung Respons Hamas

Global
Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Internasional
Kisah Jurnalis Selundupkan Foto dan Video Ikonik 'Manusia Tank' di Peristiwa Tiananmen

Kisah Jurnalis Selundupkan Foto dan Video Ikonik "Manusia Tank" di Peristiwa Tiananmen

Internasional
Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Global
Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Global
AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

Global
Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Global
Rangkuman Hari Ke-831 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Tewas di Ukraina | Serangan Lebih Besar ke Rusia

Rangkuman Hari Ke-831 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Tewas di Ukraina | Serangan Lebih Besar ke Rusia

Global
Polisi San Francisco Tangkap 70 Pengunjuk Rasa yang Terobos Konsulat Israel

Polisi San Francisco Tangkap 70 Pengunjuk Rasa yang Terobos Konsulat Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com