Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Kisahkan Pemeriksaan Virus Corona yang Dia Alami

Kompas.com - 02/03/2020, 10:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com - Nick Stylianou (30), seorang produser media Sky News, menceritakan pengalamannya menjalani pemeriksaan untuk mengetahui dia positif mengidap virus corona atau tidak.

Saat itu Nick baru kembali dari perjalanannya di Bologna, Italia. Di sana dia meliput berita tentang penyebaran virus corona. Padahal, dia sendiri tahu bahwa seluruh masyarakat Eropa sedang menghadapi kasus serius terkait virus tersebut.

Terlebih lagi, dia baru kembali dari Bologna, sebuah kota dari negara Italia yang sudah mengonfirmasi sebanyak 1.694 kasus infeksi dan 34 angka kematian akibat virus corona.

Sepulangnya dari Bologna, Nick merasakan demam. Selama lima hari selanjutnya, dia merasakan sakitnya bertambah. Namun, dia tetap bekerja dan berjuang melawan sakitnya dengan beristirahat pada akhir pekan dengan dada yang juga terasa berat.

Namun, ketika Senin pagi, Nick terbangun dan mendengar berita tentang "zona merah" di Italia karena virus corona, ditambah dirinya yang masih demam membuatnya berpikir untuk menghubungi tim jurnalis Eropa.

Dia ingin memastikan apakah tempatnya bepergian di Emilia-Romagna yang berada di Bologna memiliki kasus infeksi virus corona.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Kenya Tangguhkan Semua Penerbangan ke China

Tim jurnalisnya di Eropa mengatakan bahwa di Romagna terdapat 20 kasus infeksi virus corona yang terkonfirmasi.

Kesehatan Publik Inggris dan NHS 111 tidak terlalu mengkhawatirkan keadaan Nick yang meminta pertolongan karena Italia Utara belum jadi prioritas mereka sebagai wilayah terinfeksi tinggi kala itu. Nick kembali pulang ke rumahnya sambil menunggu kabar dari 111.

Dia menunggu 11 jam sampai akhirnya berbicara dengan seorang perawat yang dari suaranya seperti lebih sakit daripada Nick. Perawat itu meminta maaf atas keterlambatan pihak rumah sakit dalam merespons. Namun, sekali lagi, mereka masih memastikan bahwa Italia Utara tidak terlalu berisiko.

Siapa pun yang kembali dari 11 kota yang dikarantina setelah 19 Februari berarti dia harus segera melakukan isolasi dan pengujian diri.

Dan siapapun yang baru kembali dari wilayah manapun di Pisa Utara setelah 19 Februari dan menunjukkan gejala flu, harus mengisolasi diri selama 14 hari dan menghubungi 111 untuk diperiksa.

Sampai tanggal 18 Februari, gejala-gejala virus corona belum dialami Nick. Jadi dia menghubungi 111 kembali dan menjelaskan apa yang diberitakan Sky News berdasarkan Kementerian Kesehatan serta meminta mereka mengklarifikasi hal itu.

Tapi ternyata pihak rumah sakit masih belum mengetahui informasi tersebut jadi Nick harus menunggu panggilan telpon lagi dari rumah sakit.

Empat jam kemudian, Nick berbicara dengan salah satu tim yang menangani pasien virus corona di London. Mereka meminta Nick untuk mengisolasi diri (karantina) dan melakukan uji swab alias seka.

Untungnya, ada tim kesehatan yang bisa mengunjungi Nick pada dua hari berikutnya karena mereka sangat sibuk. Di area lain, orang yang merasa perlu diperiksa harus memeriksakan diri mereka ke rumah sakit.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, KTT ASEAN dan AS Lagi-lagi Diundur

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Global
Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Global
Mayoritas 'Exit Poll' Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Mayoritas "Exit Poll" Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Global
Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Global
Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Global
Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Global
Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Global
[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok 'Influencer Tuhan'

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok "Influencer Tuhan"

Global
Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Global
Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Global
Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Global
Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Global
Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Global
PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

Global
Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com