Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PM Jepang: Ukraina Berisiko Terpuruk Tanpa Dukungan AS

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa dukungan Amerika Serikat (AS) sangat penting bagi kelangsungan hidup Ukraina.

Sebab, Ukraina yang sedang berperang melawan Rusia, berisiko terpuruk tanpa dukungan dari negara sekutunya AS.

Jika hal itu terjadi, maka sebuah bencana dapat membuat China semakin berani dan memicu krisis baru di Asia Timur.

Hal itu diutarakan PM Jepang kepada anggota parlemen AS pada Kamis (11/4/2024). Kishida juga mendesak mereka untuk mengatasi keraguan mengenai peran Jepang di dunia.

Ia juga menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan peningkatan militer bersejarah untuk mendukung sekutunya.

Sebagaimana diberitakan Reuters pada Jumat (12/4/2024), permintaan bantuan Presiden AS Joe Biden sebesar $60 miliar untuk Ukraina, yang disetujui Senat pimpinan Partai Demokrat dengan dukungan 70 persen pada Februari, terhenti di DPR yang dikuasai Partai Republik karena Ketua DPR Mike Johnson menolak mengizinkan pemungutan suara.

"Saya ingin menyampaikan pesan kepada warga Amerika yang merasakan kesepian dan kelelahan menjadi negara yang menjunjung tinggi tatanan internasional," kata Kishida.

"Tanpa dukungan AS, berapa lama lagi harapan Ukraina akan runtuh di bawah serangan gencar Moskwa? Tanpa kehadiran Amerika, berapa lama lagi Indo-Pasifik akan menghadapi kenyataan yang lebih keras lagi?" tanya Kishida.

Diketahui, pidato pada pertemuan gabungan Senat dan DPR merupakan suatu kehormatan yang biasanya hanya diberikan kepada sekutu terdekat AS.

Biasanya tidak lebih dari sekali atau dua kali setahun. Terakhir dilakukan oleh Presiden Israel Isaac Herzog pada 19 Juli 2023.

Kishida merupakan perdana menteri Jepang kedua yang berpidato di pertemuan gabungan, setelah Shinzo Abe pada 29 April 2015.

Ucapannya beberapa kali disambut dengan tepuk tangan meriah, terutama saat ia menceritakan tahun-tahun masa kecilnya yang dihabiskan di New York dan hubungan dekat Jepang-AS.

Ia juga mengatakan dunia berada pada titik balik bersejarah, dimana kebebasan dan demokrasi terancam.

Tetapi negara-negara berkembang memiliki kekuatan ekonomi yang lebih besar dan perubahan iklim serta kemajuan pesat dalam kecerdasan buatan yang mengganggu kehidupan masyarakat.

Pada kesempatan itu, Kishida juga memperingatkan tentang program nuklir Korea Utara dan ekspor rudal yang mendukung perang Rusia di Ukraina. Namun tantangan terbesar yang dihadapi dunia datang dari China.

"Sikap eksternal dan tindakan militer China saat ini menghadirkan tantangan strategis yang belum pernah terjadi sebelumnya dan terbesar, tidak hanya bagi perdamaian dan keamanan Jepang tetapi juga bagi perdamaian dan stabilitas komunitas internasional pada umumnya," terang Kishida.

"Ukraina saat ini mungkin menjadi Asia Timur di masa depan," imbuh dia.

Selain itu, Jepang juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai aktivitas militer China di dekat pulau-pulaunya dan negara tetangga Taiwan.

Taiwan, yang diklaim oleh China sebagai wilayahnya, telah meningkatkan tingkat kewaspadaannya sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Khawatir akan kemungkinan Beijing melakukan tindakan serupa di pulau tersebut, meskipun negara tersebut melaporkan tidak ada tanda-tanda hal ini akan terjadi.

Untuk menekankan pentingnya Taiwan, Perwakilan Partai Republik Michael McCaul, ketua Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat, mengundang Perwakilan Taiwan ke Amerika Serikat, Alexander Yui, sebagai tamunya untuk pidato Kishida.

Konstitusi Jepang yang bersifat pasifis, yang diadopsi setelah kekalahannya dalam Perang Dunia II, melarang Jepang melancarkan perang atau mempertahankan sarana untuk berperang.

Namun pemerintahan berturut-turut telah mengabaikan pembatasan tersebut, dan rencana yang diumumkan pada akhir 2022 untuk memperkuat militer secara signifikan akan segera membuat Jepang menjadi negara dengan pembelanja militer terbesar ketiga di dunia.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/12/065027670/pm-jepang-ukraina-berisiko-terpuruk-tanpa-dukungan-as

Terkini Lainnya

Menhan Korsel Beri Peringatan Jelang Pilpres AS: Korut Akan Tingkatkan Provokasi

Menhan Korsel Beri Peringatan Jelang Pilpres AS: Korut Akan Tingkatkan Provokasi

Global
Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Global
Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Global
Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Global
Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Global
Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Global
Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Internasional
Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Global
Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Global
Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Global
DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

Global
Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Global
Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Global
Propagandis Pro-Rusia Buat Dokumenter Palsu Pakai Tiruan Suara Tom Cruise

Propagandis Pro-Rusia Buat Dokumenter Palsu Pakai Tiruan Suara Tom Cruise

Internasional
Israel Teken Kesepakatan dengan AS untuk Pembelian 25 Jet Tempur Canggih F-35

Israel Teken Kesepakatan dengan AS untuk Pembelian 25 Jet Tempur Canggih F-35

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke