Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ukraina Tegaskan Tak Terlibat Penembakan Konser Moskwa

KYIV, KOMPAS.com - Ukraina menegaskan tidak terlibat dalam penembakan konser Moskwa, Rusia yang dilaporkan telah menewaskan lebih dari 60 orang.

"Ukraina tentu saja tidak ada hubungannya dengan penembakan atau ledakan di Balai Kota Crocus (Wilayah Moskwa, Rusia). Itu sama sekali tidak masuk akal," kata Asisten Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak dalam sebuah pernyataan di X setelah insiden penembakan pada Jumat (22/3/2023) malam.

Ia menekankan, meski sedang berperang melawan Rusia, Ukraina tidak akan melakukan "serangan teroris" semacam itu. 

Penembakan itu diketahui dilakukan secara langsung oleh orang-orang bersenjata di dalam gedung konser.

Podolyak lebih lanjut mengatakan, Ukraina tidak pernah dengan terpaksa menggunakan metode teroris.

Menurut dia, pemerintahnya telah mendengar peringatan publik dari Kedutaan Asing di Moskwa tentang kemungkinan adanya insiden seperti itu jauh sebelum penembakan di Balai Kota Crocus terjadi.

“Tidak ada keraguan sedikit pun bahwa peristiwa di pinggiran kota Moskwa akan berkontribusi pada peningkatan tajam dalam propaganda militer, percepatan militerisasi, perluasan mobilisasi, dan pada akhirnya, peningkatan perang. Dan (itu) juga untuk membenarkan serangan genosida yang nyata terhadap penduduk sipil Ukraina," tambahnya, dikutip dari Anadolu Agency.

Dalam pernyataan terpisah, Intelijen Pertahanan Ukraina (HUR) menuding penembakan itu sebagai provokasi yang direncanakan dan disengaja oleh badan khusus Rusia atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Tujuannya adalah untuk membenarkan serangan yang lebih keras terhadap Ukraina dan mobilisasi total di Rusia. Eksekusi publik terhadap orang-orang di Moskwa harus dipahami sebagai ancaman Putin terhadap eskalasi dan perluasan perang yang lebih besar,” kata HUR melalui platform Telegram.

Pernyataan selanjutnya dari Kementerian Luar Negeri Ukraina menolak tuduhan pejabat Rusia yang menyebut bahwa Kyiv terlibat dalam penembakan dan ledakan di gedung konser di Krasnogorsk.

"Kami menganggap tuduhan semacam itu merupakan provokasi yang direncanakan Kremlin untuk semakin memicu histeria anti-Ukraina di masyarakat Rusia, menciptakan kondisi meningkatkan mobilisasi warga Rusia untuk berpartisipasi dalam agresi kriminal terhadap negara kami dan mendiskreditkan Ukraina di mata komunitas internasional,” kata pernyataan HUR.

"Kami menyeru pada masyarakat internasional untuk dengan tegas menolak tuduhan palsu Rusia atas dugaan keterlibatan Ukraina dalam penembakan di Krasnogorsk dan untuk memperkuat dukungannya bagi negara kami dalam melawan serangan kriminal Rusia," lanjut pernyataan tersebut.

Informasi terakhir menyebut tindakan orang-orang bersenjata di Balai Kota Crocus dekat Moskwa telah menewaskan lebih dari 60 orang dan melukai lebih dari 145 orang lainnya.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram, bahwa pejabat Ukraina harus menjadi sasaran jika Kyiv diketahui terlibat dalam serangan itu.

Namun, untuk sementara, ISIS menjadi pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap Balai Kota Crocus di pinggiran Moskwa.

Pernyataan lengkap ISIS yang diposting di akun Telegram-nya berbunyi:

"Para pejuang ISIS menyerang sebuah pertemuan besar di kota Krasnogorsk di pinggiran ibu kota Rusia, Moskwa, membunuh dan melukai ratusan orang dan menyebabkan kerusakan besar di tempat itu sebelum mundur ke markas dengan selamat".

https://www.kompas.com/global/read/2024/03/23/152900970/ukraina-tegaskan-tak-terlibat-penembakan-konser-moskwa

Terkini Lainnya

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Global
Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Global
Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Global
[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

Global
Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Global
Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Global
Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Global
75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

Global
Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Global
Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Global
Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Global
Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Global
Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Global
Korsel Peringatkan Besok Bakal Ada Lagi Balon Berisi Sampah dari Korut

Korsel Peringatkan Besok Bakal Ada Lagi Balon Berisi Sampah dari Korut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke