Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Publik Rusia Terkait Kematian Navalny: Harapan Melawan Putin Telah Hancur

Layanan penjara Rusia mengatakan bahwa Navalny, 47, jatuh pingsan dan meninggal pada Jumat (16/2/2024) setelah berjalan-jalan di sekitar penjara.

Juru bicara Navalny Kira Yarmysh mengkonfirmasi kematiannya, mengutip pemberitahuan resmi yang diberikan kepada ibunya, Lydumila.

Di pusat kota Moskwa, beberapa lusin mawar dan anyelir tertinggal di tengah salju yang mencair pada Sabtu (17/2/2024) di monumen korban penindasan Soviet, yang terletak di bawah bayang-bayang bekas markas besar KGB di Lapangan Lubyanka.

Vladimir Nikitin, 36, sendirian meletakkan anyelir di Batu Solovetsky, yang berasal dari pulau dengan nama yang sama di Laut Putih tempat salah satu kamp kerja paksa "Gulag" pertama didirikan pada tahun 1923 oleh kaum Bolshevik.

Ketika dimintai wawancara oleh Reuters, Nikitin meminta untuk berbicara di jalan bawah tanah yang berada di bawah Lapangan Lubyanka, dengan alasan takut akan penahanan.

“Kematian Navalny sungguh mengerikan: harapan telah hancur,” kata Nikitin.

“Navalny adalah orang yang sangat serius, pria pemberani dan sekarang dia tidak lagi bersama kami. Dia mengatakan kebenaran dan itu sangat berbahaya karena beberapa orang tidak menyukai kebenaran.”

Pada peringatan "Tembok Kesedihan" di jalan yang dinamai menurut nama fisikawan dan pembangkang Soviet Andrei Sakharov, beberapa orang Rusia meletakkan bunga di samping foto Navalny.

Salah satu pesannya berbunyi: "Kami tidak akan melupakan, dan kami tidak akan memaafkan."

“Saya datang karena ada duka,” kata Arkady yang enggan menyebutkan nama terakhirnya.

“Dia adalah pria yang saya hormati. Saya berharap dia adalah seseorang yang bisa melakukan sesuatu di masa depan," tambahnya.

Negara-negara Barat, termasuk Presiden AS Joe Biden, menyalahkan Presiden Vladimir Putin atas kematian tersebut. Para pemimpin Barat tidak memberikan bukti.

https://www.kompas.com/global/read/2024/02/18/080000770/publik-rusia-terkait-kematian-navalny--harapan-melawan-putin-telah-hancur

Terkini Lainnya

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke