SEOUL, KOMPAS.com – Melalui buku putih pertahanan terbarunya, Korea Selatan (Korsel) untuk kali pertama dalam enam tahun secara gamblang menyebut Korea Utara (Korut) sebagai musuh.
Dalam dokumen itu, Korsel juga melaporkan bahwa stok plutonium yang masuk kategori senjata Korut juga meningkat.
Buku putih Korsel yang dirilis setiap dua tahun itu melaporkan sekilas tentang gudang senjata nuklir dan rudal Korut, serta kekuatan militer konvensional dari Pyongyang.
Korsel terakhir kali menyebut Korut sebagai “musuh” melalui buku putih pertahanan yang dirilis pada 2016, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (16/2/2023).
Dalam buku putih pertahanan terbaru, Korsel juga melaporkan pengembangan senjata yang sedang berlangsung, provokasi dunia maya, dan serta provokasi militer Korut.
“Karena Korea Utara terus memberikan ancaman militer tanpa menyerahkan senjata nuklirnya, rezim dan militer, yang merupakan agen utama eksekusi, adalah musuh kita,” bunyi penggalan kalimat dari buku putih pertahanan Korsel.
Kini, klaim Korsel, Korut memiliki sekitar 70 kg plutonium masuk kategori senjata, naik dari 50 kg yang diperkirakan dalam laporan sebelumnya.
Korut juga disebut sudah mengamankan uranium yang diperkaya dalam jumlah yang banyak.
“Militer kami memperkuat pengawasan karena kemungkinan uji coba nuklir tambahan meningkat,” bunyi buku putih pertahanan Korsel.
Buku putih pertahanan Korsel juga mengatakan, Korut melanggar pakta militer antar-Korea 2018 yang mengatur larangan kegiatan permusuhan.
Pada 2022, Korut tercatat melakukan 15 kegiatan yang dianggap bermusuhan seperti kehadiran drone, tembakan artileri di dalam zona penyangga militer, dan peluncuran rudal melintasi perbatasan maritim de facto.
Buku putih pertahanan Korsel terbaru juga menyinggung peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Korut pada 2022, termasuk Hwasong-17 baru yang diuji.
https://www.kompas.com/global/read/2023/02/16/160100070/gamblang-korsel-sebut-korut-musuh-untuk-kali-pertama-dalam-6-tahun