Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Busana Pengantin Palembang Berhasil Bikin Warga Namibia Terkesima

KOMPAS.com - “Amazing! Stunning! Beautiful!”, demikian ungkapan kekaguman masyarakat Namibia usai menyaksikan ragam busana tradisional Indonesia yang ditampilkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Windhoek dalam acara Resepsi Diplomatik Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Indonesia di kota Windhoek, Kamis (13/10/2022).

Tak sekadar menyemarakkan Dirgahayu Indonesia, momentum tersebut dipakai KBRI Windhoek untuk memamerkan keragaman budaya Nusantara, salah satunya dalam bidang fesyen dan kuliner.

Untuk diketahui, resepsi diplomatik tersebut dikemas dengan pagelaran budaya. Lebih dari 120 orang tamu undangan hadir dalam acara tersebut, mulai dari pejabat pemerintahan, kalangan diplomatik, pebisnis, akademisi, jurnalis, hingga diaspora Indonesia di Namibia, Friends of Indonesia.

Sedikitnya sembilan busana tradisional dari berbagai daerah di Tanah Air mejeng dalam acara tersebut, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi.

Pada kesempatan tersebut, Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) Windhoek, Y M Wisnu Edi Pratinyo dan Nyonya Anti Riantini Pratignyo, pejabat dan staf KBRI, serta Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Windhoek mengenakan busana tradisional Indonesia sebagai wujud promosi budaya Tanah Air di Namibia.

"Upaya promosi budaya Nusantara diharapkan dapat semakin mengenalkan Indonesia kepada masyarakat Namibia, memperkuat hubungan dengan masyarakat lokal, serta membuka peluang kerja sama baru," ujar Wisnu dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (24/10/2022).

Adapun busana-busana yang ditampilkan, lanjut Wisnu, merupakan  koleksi pribadi staf KBRI, dan juga pengurus DWP KBRI Windhoek.

Staf KBRI Windhoek serta pengurus DWP pun didapuk sebagai model dalam resepsi diplomatik tersebut.

Terkesima busana pengantin Palembang

Sebagai informasi, pagelaran dibuka dengan peragaan busana tradisional pasangan pengantin Palembang yang terdiri dari songket merah berlapis emas dilengkapi aksesori hiasaan berwarna senada yang menutupi bagian pundak hingga dada, serta mahkota berlapis emas.

Tampil dengan warna mencolok, busana tersebut memberi kesan mewah dan gemerlap.

Aksi lenggak-lenggok model pasangan pengantin Palembang pun berhasil memukau tamu undangan.

Kekaguman para undangan semakin semarak dengan peragaan busana tradisional lainya, seperti busana tradisional pengantin wanita dari Jawa Tengah (Jateng), Padang-Sumatera Barat (Sumbar), Bali, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sumatera Utara (Sumut), dan Kalimantan Barat (Kalbar).

Adapun pagelaran busana tradisional Indonesia ditutup dengan peragaan busana kebaya dari Jawa Barat (Jabar).

“Pemerintah Indonesia memprakarsai kampanye “Kebaya Goes To UNESCO”. Upaya ini bertujuan untuk mendorong kebaya Indonesia sebagai warisan budaya takbenda,” terang Wisnu.

Keragaman busana tradisional Indonesia yang ditampilkan KBRI Windhoek dan DWP KBRI Windhoek tersebut mengundang decak kagum para undangan.

Tak sedikit masyarakat Namibia yang hadir pada acara tersebut memuji keragaman busana tradisional Indonesia yang ditampilkan dan ingin berfoto bersama para model, tak terkecuali Wakil Menteri Luar Negeri Namibia Jennely Matundu.

"Kami mengapresiasi dan menyambut baik berbagai kegiatan promosi budaya Indonesia oleh KBRI Windhoek yang juga turut melibatkan warga Namibia. Promosi budaya menjadi sarana membangkitkan kecintaan pada warisan budaya dan memperkuat jati diri sebagai bangsa", kata Jennely.

Selain promosi busana tradisional Indonesia, KBRI juga menampilkan ragam tarian tradisional dan musik angklung.

Kudapan khas Nusantara pun tersaji siap memanjakan tamu undangan. Beberapa kuliner khas Tanah Air yang dapat dinikmati antara lain gulai ayam, tempe bacem, nasi goreng, dan jajanan pasar, seperti kue pukis, rempeyek, dan lapis Surabaya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/10/24/133630270/busana-pengantin-palembang-berhasil-bikin-warga-namibia-terkesima

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke