Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Disorot Media Asing dari Berbagai Negara

JAKARTA, KOMPAS.com – Kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang ramai disorot media asing dari berbagai negara.

Sudut pandang berita yang disajikan ada beragam.

Ada yang menekankan pada kabar Liga 1 Indonesia telah ditangguhkan sebagai buntut kerusuhan suporter di Kanjuruhan. Ada juga yang menekankan pada jumlah korban tewas suporter lebih dari 120 orang.

Misalnya, Channel NewsAsia (CNA) pada Minggu (2/10/2022) pagi menerbitkan artikel berjudul “Indonesia top league suspended for a week after riots” di situs web mereka.

Dalam artikel tersebut, dijelaskan bahwa PT Liga Indonesia Baru telah menangguhkan pertandingan selama seminggu menyusul terjadinya kerusuhan setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022).

Selang beberapa saat, media asing yang berbasis di Singapura tersebut menerbitkan artikel berjudul "More than 120 killed after riot at football match in Indonesia: Police".

Dalam artikel itu, diungkap bahwa menurut Kapolda Jawa Timur ada 127 orang tewas dan 180 luka-luka setelah massa berdesak-desakan selama kerusuhan massa di pertandingan sepak bola.

Surat kabar berbahasa Inggris di Malaysia, The Star, juga memberitakan kerusuhan suporter di Malang.

Pada Minggu pagi, The Star menerbitkan artikel berjudul "Soccer-Indonesia top league suspended for a week after riots" di situs web mereka.

Tak hanya media di negara tetangga, beberapa media asing yang berbasis di Eropa dan Amerika juga turut memberitakan kerusuhan suporter di Kanjuruhan.

Surat kabar Inggris yang dimiliki kelompok Guardian Media Group, The Guardian, pada Minggu dini hari menerbitkan artikel berjudul "More than 120 people reportedly killed in riot at Indonesian football match" di situs web mereka.

Dalam artikel itu, disebutkan bahwa lebih dari 120 penggemar sepak bola dilaporkan tewas setelah kekacauan dan kekerasan meletus seusai pertandingan sepak bola liga Indonesia.

“Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo, mengatakan lebih dari 120 orang meninggal dunia. Para pejabat masih mengumpulkan jumlah korban yang terluka,” tulis The Guardian.

Singgung penggunaan gas air mata

Media asal Inggris lainnya, Mirror, juga terpantau ikut memberitakan kerusuhan suporter di Indonesia kali ini.

Pada Sabtu malam, Mirror menerbitkan artikel berjudul “127 football fans killed in mass riot involving tear gas as league suspended” di situs web mereka.

Dalam artikel ini, ditekankan bahwa ada 127 suporter sepak bola di Indonesia yang tewas dalam kerusuhan massal yang melibatkan gas air mata.

Media asing yang bermarkas di New York, Foxsports, juga ikut memberitakan insiden kerusuhan suporter di Kanjuruhan, Malang.

Dalam artikel berjudul “More than 100 people dead, league suspended as football riot ends in disaster”, Foxsports mengungkap lebih dari 100 penggemar sepak bola dilaporkan tewas setelah terjadi kerusuhan pada pertandingan sepak bola Liga 1 Indonesia antara Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan.

“Persebaya menang 3-2 atas rival mereka Arema di Derby Jawa Timur, mendorong sejumlah besar pendukung menyerbu lapangan setelah peluit penuh waktu,” tulis Foxsports.

https://www.kompas.com/global/read/2022/10/02/073000570/kerusuhan-suporter-di-kanjuruhan-disorot-media-asing-dari-berbagai-negara

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke