Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PM Jepang Perbarui Tawaran Siap Bertemu Kim Jong Un, Untuk Apa?

NEW YORK, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida pada Selasa (21/9/2022) memperbarui tawarannya untuk bisa bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Berbicara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kishida mengatakan bahwa Jepang masih berdiri dengan diplomasi yang ditetapkan dua dekade lalu oleh mantan perdana Menteri (PM) Junichiro Koizumi dalam kunjungan bersejarahnya ke Pyongyang.

"Jepang siap untuk terlibat dalam dialog tentang masalah yang menjadi perhatian bersama," kata Kishida, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Saya bertekad untuk bertemu dengan Pemimpin Kim Jong Un tanpa syarat apa pun dan tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengambil tindakan dengan segala dedikasi saya," katanya, ketika ketegangan meningkat atas program nuklir Korea Utara.

Kim sendiri sempat bertemu sebanyak tiga kali dengan mantan presiden AS Donald Trump, meredakan ketegangan tetapi tidak mencapai solusi permanen pada program nuklirnya.

Jepang adalah sekutu dekat AS, tetapi beberapa pemimpin negara itu memilih menjaga jarak dari Korea Utara.

Korea Utara adalah musuh bebuyutan Jepang yang menculik warga “Negeri Samurai” pada 1970-an dan 1980-an untuk melatih mata-matanya.

Sementara itu, Korea Utara baru-baru ini mengesahkan undang-undang yang menyatakan kesiapannya untuk meluncurkan serangan nuklir preventif.

Ini meningkatkan kekhawatiran bahwa negara itu akan segera melanjutkan uji coba nuklir.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah menyuarakan kesiapan untuk diplomasi tingkat kerja dengan Korea Utara, tetapi hanya mendapati sedikit minat sebagai balasannya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/09/21/094500970/pm-jepang-perbarui-tawaran-siap-bertemu-kim-jong-un-untuk-apa-

Terkini Lainnya

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke