Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rencana Referendum Rusia di 4 Wilayah Ukraina yang Diduduki Banjir Kecaman

KYIV, KOMPAS.com – Negara-negara Barat mengecam rencana pelaksanaan referendum Rusia di empat wilayah Ukraina yang diduduki.

Sebelumnya, dalam langkah yang tampaknya terkoordinasi, tokoh-tokoh pro-Rusia mengumumkan referendum di provinsi Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia, yang mewakili sekitar 15 persen wilayah Ukraina atau area seukuran Hongaria.

Referendum empat wilayah Ukraina itu sedianya ingin diadakan pada 23-27 September mendatang.

Rencana ini mengundang kecaman dari Ukraina dan sekutunya.

"Rusia dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan. (Tapi) Itu tidak akan mengubah apa pun," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Selasa (20/9/2022) dalam menanggapi pertanyaan wartawan di PBB.

Dalam sebuah twit, dia menambahkan, "Ukraina memiliki hak untuk membebaskan wilayahnya dan akan terus membebaskan wilayah-wilayah itu apa pun yang dikatakan Rusia".

Sementara itu, sebagaimana dilansir dari kantor berita Reuters, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan bahwa AS menolak referendum semacam itu dengan tegas.

Uni Eropa dan Kanada juga mengecam rencana tersebut.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, UE dan negara-negara anggotanya tidak akan mengakui hasil referendum dan akan mempertimbangkan tindakan lebih lanjut terhadap Rusia jika pemungutan suara dilanjutkan.

Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Presiden Lituania Gitanas Nauseda sama-sama menggunakan kata "parodi" untuk menggambarkan referendum wilayah Ukraina yang direncanakan.

Rusia sendiri sudah menganggap Luhansk dan Donetsk, yang bersama-sama membentuk wilayah Donbass, sebagai negara merdeka.

Ukraina dan Barat menganggap semua bagian Ukraina yang dikuasai pasukan Rusia diduduki secara ilegal.

https://www.kompas.com/global/read/2022/09/21/070000870/rencana-referendum-rusia-di-4-wilayah-ukraina-yang-diduduki-banjir

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke