Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Pasangan Ukraina Menikah Saat Perang, Acara Selesai Beberapa Menit, Hanya Cukup untuk Ciuman

Di KUA Irpin, kota dekat Kyiv yang hancur oleh invasi Rusia, Ivan Khvatov (39) dan Olesya Khvatova (41) merayakan pernikahan mereka dengan cara yang aman.

Tidak ada tamu atau saksi yang hadir. Mereka hanya mengenakan celana jins dan sepatu kets pada resepsi hari Rabu (1/6/2022). Acara mereka selesai dalam beberapa menit, hanya cukup untuk berciuman setelah proses di KUA setempat.

"Kami tidak memberi tahu siapa pun tentang hal itu," kata sang pengantin pria kepada AFP.

"Pertama-tama, banyak orang yang dievakuasi pada awal perang belum kembali... juga orang-orang mungkin memberitahu kami bahwa sekarang bukan waktunya."

"Banyak orang, termasuk teman-teman kami, kehilangan rumah mereka," kata Khvatov.

"Meskipun perang, kami ingin terus hidup. Kami merasa penuh kegembiraan tetapi kami berusaha menyembunyikannya."

Irpin berada di garis depan dalam minggu-minggu setelah Rusia menginvasi pada 24 Februari, dan hidup di bawah pendudukan Rusia selama sebulan.

"Kembalikan harapan"

Tidak seperti di Kyiv yang telah menggelar 3.800 pernikahan selama perang, KUA di wilayah sekitarnya ditutup karena masuknya tank-tank Rusia dan banyak calon pengantin melarikan diri ke seluruh Eropa.

Para pria berusia antara 18-60 tahun yang memenuhi syarat untuk dinas militer tidak diizinkan untuk pergi.

Di Irpin, KUA baru dibuka kembali pada 10 Mei.

  • Kisah Ibu di Rusia Coba Selamatkan 2 Putranya dari Pertempuran di Ukraina
  • Kisah Miah Cerrillo Selamat dari Penembakan di SD Texas, Lumuri Diri dengan Darah Temannya
  • Kisah Petugas Medis Texas yang Putrinya jadi Korban Penembakan, Mayat Putrinya Ditemukan saat Bantu Anak Lain

"Secara moral sulit setelah apa yang dialami kota ini," kata Liana Samoylenko, kepala departemen pencatatan sipil Irpin, yang menangani pernikahan dan pemberitahuan kematian.

"Kehidupan kembali. Dan pernikahan yang dimulai lagi membawa kembali harapan bahwa semuanya akan baik-baik saja."

"Keluarga-keluarga yang sedang dibentuk ini akan membawa generasi baru yang akan menghidupkan kembali Ukraina," katanya.

Khvatov dan Khvatova, yang bertemu di pabrik barang pecah belah tempat mereka bekerja, awalnya akan menikah pada 17 Maret.

Namun, ketika perang Rusia Ukraiba dimulai, Khvatova melarikan diri. Dia baru kembali ketika pasukan Rusia mundur dan mulai memfokuskan serangan di selatan serta timur negara itu.

Mykhaylo Dewberry (26) dan istrinya, Anastasia (20), juga melarikan diri selama pendudukan Rusia di daerah tersebut.

"Hidup belum berhenti"

Akan tetapi, mereka memutuskan untuk mengadakan perayaan yang jauh lebih besar dengan lebih dari 40 orang undangan yang hadir.

Pengantin baru itu juga melakukan foto pernikahan di depan beberapa reruntuhan hangus di Bucha, kota dekat Irpin yang identik dengan dugaan kejahatan perang oleh pasukan Rusia.

"Ada banyak tragedi di tempat ini, dan kami ingin menunjukkan bahwa ada juga pembaruan... Kehidupan belum berhenti," kata Dewberry yang merupakan putra angkat evanjelis Amerika.

Saat pasangan itu berfoto, Anastasia dalam gaun putih panjang dan penutup kepala, sedangkan Dewberry dalam setelan biru cerah. Para pengemudi yang lewat membunyikan klakson untuk memberi selamat kepada mereka.

Dewberry dan Anastasia bertemu di sebuah kamp Kristen dua tahun lalu dan dia melamar kekasihnya setahun yang lalu.

Invasi Rusia ke Ukraina memaksa pasangan itu untuk menunda persiapan mereka.

"Ketika saya kembali, saya menangis. Begitu banyak orang kehilangan nyawa!" kata Dewberry.

"Tetapi Tuhan mengatakan bahwa setelah kegelapan, ada cahaya."

https://www.kompas.com/global/read/2022/06/02/210000170/kisah-pasangan-ukraina-menikah-saat-perang-acara-selesai-beberapa-menit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke