Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemimpin Kudeta Guinea Sebut Perlu 3 Tahun Transisi untuk Kembali ke Pemerintahan Sipil

CONAKRY, KOMPAS.com - Junta militer Guinea mengatakan transisi kembali ke pemerintahan sipil mungkin akan memakan waktu lebih dari tiga tahun.

Proposal itu dikhawatirkan kemungkinan akan mengganggu blok politik Afrika Barat yang telah menyerukan pengembalian cepat ke tatanan konstitusional.

Kepada televisi pemerintah pada Sabtu (30/4/2022), Kolonel Mamady Doumbouya, kepala junta yang mengambil alih kekuasaan dalam kudeta September lalu, mengatakan bahwa setelah konsultasi politik dia mempertimbangkan transisi 39 bulan - pertama kali dia mengusulkan batas waktu.

Para pemimpin militer telah merebut kekuasaan di Mali, Burkina Faso dan Guinea selama dua tahun terakhir.

Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran akan kemunduran demokrasi di Afrika Barat yang selama dekade terakhir mulai kehilangan reputasinya sebagai "sabuk kudeta".

Kudeta telah menempatkan negara-negara tersebut bertentangan dengan Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS), yang berusaha mengembalikan kekuasaan ke tangan warga sipil.

ECOWAS telah memberlakukan sanksi terhadap Mali setelah para pemimpin militer mengusulkan untuk memegang kekuasaan hingga 2025.

Sanksi tersebut menyasar ekonominya, yakni dengan memutusnya dari perdagangan regional dan pasar keuangan.

ECOWAS telah memberi Mali 12-16 bulan untuk menyelenggarakan pemilihan umum yang demokratis.

Ketika para pemimpin Burkina Faso mengusulkan transisi 3 tahun ke pemerintahan sipil, ECOWAS menyerukan "batas waktu yang lebih dapat diterima". Tetapi seruan berakhir dengan menjatuhkan sanksi pada negara miskin itu.

ECOWAS juga menjatuhkan sanksi pada para pemimpin junta Guinea, tetapi tidak pada ekonomi yang lebih luas. Seorang juru bicara menolak berkomentar pada Minggu (1/5/2022) menurut laporan Reuters.

Doumbouya mengatakan dia akan mengajukan proposal itu ke Dewan Transisi Nasional, sebuah badan beranggotakan 80 orang yang dibentuk oleh junta untuk bertindak sebagai parlemen selama masa transisi menuju pemilihan.

Front Nasional untuk Pertahanan Konstitusi (FNDC), sebuah koalisi partai politik dan organisasi masyarakat sipil, mengutuk rencana tersebut.

"Koordinasi Nasional FNDC mengingatkan (Doumbouya) bahwa Dewan Transisi Nasional tidak dapat diterima, tidak dapat dibayangkan dan tidak dapat mendukung proposal junta yang tidak memiliki dasar hukum," katanya dalam sebuah pernyataan.

Doumbouya mengatakan bahwa 39 bulan adalah waktu rata-rata yang muncul dari konsultasi dengan partai politik dan kelompok masyarakat sipil, yang diboikot oleh lawan utamanya.

Tidak jelas kapan periode 39 bulan itu akan dimulai.

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/02/090100070/pemimpin-kudeta-guinea-sebut-perlu-3-tahun-transisi-untuk-kembali-ke

Terkini Lainnya

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke