Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Zelensky Minta Lebih Banyak Bantuan Senjata Berat, Siaga Penuh Hadapi Rusia

Ini untuk mempertahankan diri dari invasi Rusia yang mengancam kelangsungan hidup Ukraina.

Dia pun juga meminta negara-negara Barat untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut pada Kamis (21/4/2022)

Zelensky mengatakan kepada parlemen Portugal dalam sebuah pidato video bahwa orang Portugis, yang minggu depan merayakan 48 tahun sejak revolusi yang hampir tak berdarah mengakhiri dekade kediktatoran fasis, tahu betul apa artinya memperjuangkan demokrasi.

"Dalam 57 hari perang, lebih dari 1.000 kota Ukraina diduduki oleh penjajah yang terus menghancurkan kota-kota kami," katanya.

"Jutaan orang harus melarikan diri, seolah-olah seluruh Portugal terpaksa pergi."

Dia mengatakan tentara Rusia telah melakukan kekejaman, termasuk di kota pelabuhan Mariupol, yang menghadapi pemboman berat.

"Kami berjuang tidak hanya untuk kemerdekaan kami, tetapi untuk kelangsungan hidup kami, untuk rakyat kami sehingga mereka tidak terbunuh, disiksa, dan diperkosa," kata Zelensky.

"Rusia telah menculik lebih dari 500.000 orang yang dideportasi ke wilayah terjauh Rusia, di kamp-kamp terpencil," ungkapnya.

Moskwa, yang menggambarkan tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus", membantah menargetkan warga sipil dan menolak apa yang dikatakan Ukraina sebagai bukti kekejaman.

Mereka mengatakan bahwa Kyiv telah melakukan itu untuk merusak pembicaraan damai.

Presiden Ukraina meminta Portugal untuk mendukung embargo global terhadap minyak Rusia dan mendukung keinginan Kyiv untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Tak lama setelah pidato Zelensky, presiden parlemen Portugal Augusto Santos Silva memberi pernyataan.

"Perjuangan negara Anda untuk kebebasan adalah perjuangan Eropa untuk kebebasan," ujarnya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/22/081000670/zelensky-minta-lebih-banyak-bantuan-senjata-berat-siaga-penuh-hadapi

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke