Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Mengaku Operasi Militer di Ukraina untuk Akhiri Tatanan Dunia yang Didominisasi AS

MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, menjelaskan aksi militer Rusia di Ukraina dimaksudkan untuk mengakhiri tatanan dunia yang didominasi Amerika Serikat (AS).

"Washington telah mencari supremasi dengan memberlakukan aturan ad-hoc dan melanggar hukum internasional," kata dia dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh televisi Rusia pada Senin (11/4/2022).

Dia mengacu pada upaya Amerika Serikat untuk memaksakan apa yang disebut mereka sebagai "tatanan internasional berbasis aturan" yang telah mendapat perlawanan keras dari Moskwa dan China.

"Operasi militer khusus kami dimaksudkan untuk mengakhiri ekspansi (NATO) yang tak tahu malu dan dorongan tak tahu malu menuju dominasi penuh oleh AS dan rakyat Baratnya di panggung dunia," kata Lavrov kepada saluran berita Rossiya 24, dilansir dari Russia Today (RT).

“Dominasi ini dibangun di atas pelanggaran berat hukum internasional dan di bawah beberapa aturan, yang sekarang sangat mereka sukai dan yang mereka buat berdasarkan kasus per kasus,” tambah dia.

Menurut Lavrov, Rusia termasuk di antara negara-negara yang tidak akan tunduk pada kehendak AS. 

"Rusia hanya akan menjadi bagian dari komunitas internasional yang setara dan tidak akan membiarkan negara-negara Barat mengabaikan masalah keamanan (Rusia) yang sah," ungkap dia.

Lavrov mengecam kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell karena muncul untuk mendorong lebih banyak pertempuran di Ukraina.

Menurut dia, Borrell telah mengatakan bahwa konflik tersebut akan dimenangkan di medan perang saat dirinya mengumumkan lebih banyak bantuan militer ke Kyiv pada Sabtu (9/4/2022) lalu.

Lavrov menyebut pernyataan itu "keterlaluan".

“Ketika seorang kepala diplomatik mengatakan konflik tertentu hanya dapat diselesaikan melalui aksi militer. Yah, itu pasti sesuatu yang pribadi. Dia salah bicara atau berbicara tanpa berpikir, membuat pernyataan yang tidak diminta oleh siapa pun. Tapi itu komentar yang keterlaluan,” ujar dia.

Lavrov menilai peran Uni Eropa telah bergeser selama krisis keamanan Ukraina.

Menurut dia, Uni Eropa sebelumnya tidak bertindak sebagai organisasi militer yang berjuang secara kolektif melawan ancaman yang diciptakan.

Lavrov mengatakan perubahan itu adalah hasil dari tekanan yang diberikan kepada anggota Uni Eropa oleh AS, yang telah mendorongnya lebih dekat ke NATO.

"Sementara itu, Rusia ingin merundingkan perdamaian dengan Ukraina," klaim Lavrov.

Moskwa diketahui menyerang Ukraina pada akhir Februari.

Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kyiv telah menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali Donetsk dan Luhansk dengan paksa.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/12/162900470/rusia-mengaku-operasi-militer-di-ukraina-untuk-akhiri-tatanan-dunia-yang

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke