Dilansir dari Reuters, bendera itu dikirim dari kota tempat mayat-mayat terikat ditembak dari jarak dekat, lantas berserakan di jalan-jalan.
Tragedi di Bucha, yang terletak di luar Kyiv, telah memicu kecaman global dan janji sanksi lebih lanjut terhadap Moskwa dari Barat.
"Berita terbaru dari perang di Ukraina, bukannya membawa kelegaan dan harapan, malah membawa kekejaman baru, seperti pembantaian Bucha," kata Paus Fransiskus di akhir audiensi mingguannya di auditorium Vatikan.
"Hentikan perang ini! Biarkan senjata diam! Berhenti menabur kematian dan kehancuran," katanya, mengutuk kekejaman terhadap warga sipil, wanita dan anak-anak yang tak berdaya.
Di sisi lain, Kremlin mengatakan, tuduhan pasukan Rusia melakukan kejahatan perang dengan mengeksekusi warga sipil, termasuk di Bucha adalah "pemalsuan mengerikan".
Tujuannya, menurut Kremlin, untuk merendahkan tentara Rusia.
Paus Fransiskus mengatakan, bendera yang digelapkan dan diwarnai, yang memiliki tulisan dan simbol di atasnya, dibawa kepadanya dari Bucha pada Selasa (5/4/2022).
https://www.kompas.com/global/read/2022/04/06/213000470/paus-fransiskus-cium-bendera-ukraina-sembari-mengutuk-pembantaian-di