Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Kota di China Minta Maaf ke Warga Mengaku Kekurangan Pasokan Makanan karena Covid-19

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah ibu kota provinsi timur laut Jilin China yang dilanda Covid, meminta maaf kepada 8,5 juta penduduknya, atas kekurangan makanan terkait penutupan dan gangguan yang disebabkan oleh tindakan pencegahan Covid-19.

Dua pasar grosir makanan utama di Changchun telah ditutup karena pembatasan Covid-19 China. Itu menyebabkan kekurangan pasokan makanan, menurut Wakil Sekretaris Partai Komunis kota itu, Liu Renyuan.

Masalah itu diperparah oleh kekurangan pekerja yang menunda pengiriman ke rumah-rumah.

Lebih lanjut kata dia, untuk mengurangi kelangkaan personel penyortiran dan pengiriman, pemerintah provinsi Jilin telah mengatur sekitar 1.000 ton "kantong sayuran" untuk dikirim ke Changchun setiap hari.

Pihak berwenang juga akan menindak kenaikan harga sayuran, Liu menambahkan.

Changchun dan kota lainnya di Jilin telah berjuang dengan peningkatan ribuan kasus Covid-19 hampir setiap hari sejak pertengahan Maret.

"Makanan tidak tersedia, dan saya harus makan mie instan," kata seorang kurir Changchun bermarga Mao, yang tidak meninggalkan kompleks perumahannya selama berhari-hari.

"Tidak ada gunanya memikirkan apa pun sekarang. Saya hanya harus menunggu sampai penguncian dicabut nanti," kata Mao kepada Reuters.

Dalam apa yang mereka sebut "pertempuran terakhir" melawan virus, pihak berwenang telah mengunci seluruh provinsi sejak 14 Maret, dan melakukan pengujian massal untuk mengisolasi infeksi.

Changchun sendiri telah menyelesaikan lebih dari 10 putaran pengujian di seluruh kota terhadap penduduknya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/29/190000070/pemerintah-kota-di-china-minta-maaf-ke-warga-mengaku-kekurangan-pasokan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke