Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ribuan Warga Tunisia Berunjuk Rasa Turun ke Jalan Melawan Presiden Kais Saied

TUNIS, KOMPAS.com - Ribuan warga Tunisia turun ke jalan-jalan di ibu kota Tunis dalam rangkaian aksi unjuk rasa terbaru melawan Presiden Tunisia Kais Saied.

Saied dituduh oleh lawan-lawannya merebut kekuasaan di tengah krisis politik yang semakin dalam.

Pada Juli tahun lalu, Presiden Saied menangguhkan parlemen dan memecat perdana menteri.

Dia lalu memperluas kekuasaan legislatif dan eksekutifnya, serta menangguhkan beberapa bagian konstitusi.

Oposisi mengecam tindakan tersebut, menyebutnya sebagai "kudeta" dan telah melakukan serangkaian protes jalanan.

Tunisia, yang telah lama dilihat sebagai satu-satunya kisah sukses demokrasi dari pemberontakan Arab 2010-2011 (Arab Spring). Namun sejak itu, negara ini berada dalam kekacauan.

Pada Minggu (20/3/2022), beberapa ribu orang, termasuk pendukung gerakan Ennahdha, berunjuk rasa di dekat parlemen di Tunis tengah, kata saksi mata dilansir dari Al Jazeera.

Pasukan keamanan menutup Bardo Square di dekatnya dan pintu masuk yang mengarah ke sana, untuk mencegah pengunjuk rasa berkumpul di sana, tambah mereka.

Para pengunjuk rasa mengkritik tindakan Saied dan menuduhnya memonopoli kekuasaan.

Beberapa pengunjuk rasa meneriakkan "rakyat ingin menjatuhkan kudeta" dan "rakyat ingin menggulingkan presiden".

Unjuk rasa Minggu (20/3/2022) datang pada peringatan 66 tahun Hari Kemerdekaan Tunisia.

Saied, mantan profesor hukum yang menjabat pada 2019, membela langkahnya, mengatakan itu sejalan dengan konstitusi, dan berjanji untuk melindungi kebebasan dan hak.

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/21/120700770/ribuan-warga-tunisia-berunjuk-rasa-turun-ke-jalan-melawan-presiden-kais

Terkini Lainnya

AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

Global
Amunisi Buatan AS Digunakan Dalam Serangan Israel di Rafah

Amunisi Buatan AS Digunakan Dalam Serangan Israel di Rafah

Internasional
Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Global
Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Global
Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Global
Pemerintah Slovenia Setujui Pengakuan Negara Palestina Merdeka

Pemerintah Slovenia Setujui Pengakuan Negara Palestina Merdeka

Global
Israel Rebut Koridor Utama Gaza-Mesir, Pertempuran Rafah Kian Sengit

Israel Rebut Koridor Utama Gaza-Mesir, Pertempuran Rafah Kian Sengit

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir | Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat

[POPULER GLOBAL] Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir | Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat

Global
Bantuan Lewat Rafah Terhambat, Israel Buka Kembali Penjualan Makanan di Gaza

Bantuan Lewat Rafah Terhambat, Israel Buka Kembali Penjualan Makanan di Gaza

Global
Diduga Jalankan Jaringan Malware Terbesar yang Pernah Ada, Pria China Ditangkap

Diduga Jalankan Jaringan Malware Terbesar yang Pernah Ada, Pria China Ditangkap

Global
Gambar AI 'All Eyes on Rafah' Dibagikan Lebih dari 40 Juta Kali di Instagram

Gambar AI "All Eyes on Rafah" Dibagikan Lebih dari 40 Juta Kali di Instagram

Global
Di India, Kotoran Sapi Bisa Diubah Menjadi Energi Alternatif

Di India, Kotoran Sapi Bisa Diubah Menjadi Energi Alternatif

Global
India Dilanda Gelombang Panas, Suhu Dekati 50 Derajat Celsius

India Dilanda Gelombang Panas, Suhu Dekati 50 Derajat Celsius

Global
Guru dan Murid Rohingya Dibunuh Orang-orang Bersenjata di Bangladesh

Guru dan Murid Rohingya Dibunuh Orang-orang Bersenjata di Bangladesh

Global
Kampanye Pemilu Meksiko 2024 Paling Berdarah Sepanjang Sejarah, Puluhan Calon Tewas Dibunuh

Kampanye Pemilu Meksiko 2024 Paling Berdarah Sepanjang Sejarah, Puluhan Calon Tewas Dibunuh

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke