Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengamat Ingatkan Indonesia: Ada Kecenderungan Forum G20 Dipakai untuk Tekan Rusia

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik internasional dari Universitas Paramadina, Shiskha Prabawaningtyas berharap Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022 ini dapat menjaga forum ekonomi itu tetap berimbang di tengah berbagai tarikan kepentingan ekonomi dan politik negara-negara anggota.

Dia pun mengingatkan Indonesia harus menggunakan politik bebas aktifnya demi menjaga keberimbangan dalam forum itu, terutama saat acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada Oktober—November 2022.

Saat menjadi narasumber dalam Webinar membahas Presidensi G20 dan Konflik Rusia-Ukraina yang diadakan pada Selasa (15/3/2022) sore, Shiskha menyampaikan ada kecenderungan negara-negara anggota akan menggunakan forum G20 untuk menekan Rusia, terutama kaitannya dengan invasi ke Ukraina.

Kecenderungan itu, menurut dia, telah terlihat pada pertemuan jalur Sherpa yang merupakan rangkaian KTT G20 selama Presidensi Indonesia pada tahun ini.

Oleh karena itu, Ketua Program Studi Paramadina Graduate School of Diplomacy itu berharap Indonesia sebagai Ketua G20 mampu mengarahkan negara-negara anggota untuk fokus membahas isu lain yang juga mendesak.

Sebagai contoh, pemulihan ekonomi setelah terdampak pandemi Covid-19 dan antisipasi terhadap dampak perubahan iklim.

Dia melihat pandemi Covid-19 telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat, sehingga ada kebutuhan untuk memikirkan tata ekonomi dan keuangan baru pasca-terjadinya krisis kesehatan ini.

Shiskha memandang, isu lainnya yang juga perlu jadi sorotan saat KTT adalah ancaman perubahan iklim yang turut memengaruhi berbagai sektor, termasuk di antaranya ekonomi.

Dia mengingatkan, demi bisa menjaga acara temu puncak G20 di Bali tetap seimbang dan mengakomodasi kepentingan bersama, Indonesia perlu memastikan negara-negara anggota menyepakati isu yang akan dibahas saat KTT pada Oktober—November 2022.

"Kami membayangkan ketika Juli (nanti) harus ada pendekatan baik secara bilateral dengan 20 negara anggota G20 untuk ada agenda yang disepakati sebelum persiapan di summit (KTT)," ungkap Shiskha.

Terkait dengan konflik Rusia-Ukraina, dia mengemukakan bahwa Indonesia sebagai ketua forum G20 tahun ini perlu mencermati dampak sanksi ekonomi beberapa negara terhadap Moskwa yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian dunia.

Mengingat, Rusia adalah salah satu produsen minyak dan gas bumi terbesar dunia.

"Sanksi akan memutus sebagian supply chain yang berpengaruh pada status quo (stabilitas perekonomian dunia)," terang Shiskha.

Di sisi lain, dia berpendapat, sanksi ekonomi beberapa negara terhadap Rusia juga perlu dilihat sebagai peluang oleh Indonesia.

“Dalam sebuah konteks pasar, mungkin ada peluang-peluang yang terbuka. Beberapa yang sudah muncul dalam narasi ketika akses terhadap minyak dan gas, termasuk palm oil CPO, apa itu dijadikan peluang oleh Indonesia untuk mengambil pasar yang ditinggalkan Rusia dan Ukraina, misalnya," kata Shiskha.

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/15/210000870/pengamat-ingatkan-indonesia--ada-kecenderungan-forum-g20-dipakai-untuk

Terkini Lainnya

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke