Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warga Kekurangan Makanan, Mayat di Mana-mana, Kota Mariupol Butuh Gencatan Senjata

MARIUPOL, KOMPAS.com - Komite Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC) memperingatkan Kota Mariupol yang terkepung pasukan Rusia bisa menghadapi "skenario terburuk" jika pihak-pihak yang bertikai tidak segera mencapai perjanjian kemanusiaan konkret.

ICRC mendorong para pihak harus setuju untuk memastikan keselamatan dan akses ratusan ribu warga sipil di Mariupol ke bantuan kemanusiaan.

Kota pelabuhan Laut Azov yang berpenduduk sekitar 500.000 jiwa itu dikepung pasukan Rusia sejak awal bulan ini.

Lebih dari 2.100 penduduk dilaporkan telah tewas sejak pertempuran dimulai antara pasukan Ukraina dan Rusia.

Kepala ICRC Peter Maurer mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu (13/3/2022), bahwa penduduk Mariupol telah mengalami mimpi buruk hidup dan mati selama berminggu-minggu.

Dia mengatakan ratusan ribu orang di Mariupol tengah menghadapi kekurangan kebutuhan dasar yang ekstrem atau total, seperti makanan, air, dan obat-obatan.

Menurut ICRC, mayat warga sipil maupun para petempur masih terperangkap di bawah puing-puing bangunan atau tergeletak di tempat terbuka di mana mereka tumbang.

“Cedera yang mengubah hidup dan kondisi kronis yang melemahkan tidak dapat diobati. Penderitaan manusia sangat besar,” ungkap Maurer, dikutip dari Associated Press (AP).

ICRC meminta para pihak untuk menyetujui persyaratan gencatan senjata, rute untuk perjalanan yang aman, dan untuk memastikan kesepakatan itu dihormati.

Badan kemanusiaan yang berbasis di Jenewa, Swiss itu pun menawarkan untuk bertindak sebagai perantara netral dalam negosiasi pihak Rusia dan Ukraina.

"ICRC siap bertindak sebagai perantara netral untuk memfasilitasi dialog tentang masalah kemanusiaan seperti itu," kata Maurer, sebagaimana dilansir dari AFP.

Ukraina dan ICRC mengatakan Kota Mariupol sedang menghadapi "bencana kemanusiaan", kekurangan air, alat pemanas, dan kehabisan makanan.

"Waktu hampir habis untuk ratusan ribu orang yang terperangkap dalam pertempuran itu," kata ICRC.

"Sejarah akan melihat kembali apa yang sekarang terjadi di Mariupol dengan ngeri jika tidak ada kesepakatan yang dicapai oleh kedua pihak secepat mungkin," ungkap ICRC.

ICRC mengatakan bahwa orang-orang di Mariupol, termasuk stafnya sendiri sedang berlindung di ruang bawah tanah tanpa pemanas dan tengah mempertaruhkan hidup jika berlari ke luar untuk mencari makanan maupun air.

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/14/112900170/warga-kekurangan-makanan-mayat-di-mana-mana-kota-mariupol-butuh-gencatan

Terkini Lainnya

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Global
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Global
ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke