Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Polisi Kulit Putih Tembak Mati Pria Kulit Hitam Lagi, AS Kembali Dilanda Demo

Kali ini, polisi kulit putih yang sedang tidak bertugas menembak seorang pria Afrika-Amerika yang tidak bersenjata.

Kerabat korban serta warga kemudian melakukan aksi unjuk rasa pada Kamis (13/1/2022) malam waktu setempat di Fayetteville, negara bagian North Carolina.

Kematian korban bernama Jason Walker mengulang memori ketika orang kulit hitam Amerika menuntut keadilan atas beberapa pembunuhan yang menyoroti masalah AS dengan undang-undang senjata, impunitas polisi, dan ketidaksetaraan rasial.

Dengan mengepalkan tangan, pengacara hak-hak sipil terkemuka Benjamin Crump memimpin "demonstrasi untuk keadilan" di mana orang banyak meneriakkan "tentang Jason Walker", lapor siaran langsung TV WRAL dari Fayetteville.

"Sama seperti kebenaran yang terungkap" untuk George Floyd, Ahmaud Arbery, dan Breonna Taylor, "kebenaran akan terungkap untuk Jason Walker," kata Crump, merujuk pada tiga pembunuhan orang kulit hitam Amerika oleh petugas aktif atau mantan polisi dalam dua tahun terakhir.

Crump mewakili keluarga-keluarga tersebut dalam ketiga kasus, yang memicu protes nasional atas kekerasan polisi terhadap minoritas.

"Doa saya adalah akan ada perdamaian," kata ibu Walker di demonstrasi, dikutip dari AFP.

Awal pekan ini, sekelompok kecil penduduk berjalan melalui kota, menuntut penangkapan Jeffrey Hash polisi tidak bertugas yang menembak Walker pada Sabtu (8/1/2022).

Kronologi penembakan Jason Walker

Polisi yang dipekerjakan oleh kota itu sejak 2005, sedang mengendarai kendaraannya bersama istri dan putrinya ketika mereka mendekati Walker, seorang pria kulit hitam berusia 37 tahun yang tidak bersenjata menyeberang jalan di dekat rumah orangtuanya.

Beberapa saat kemudian, Hash melepaskan tembakan, dan tak lama setelahnya Walker tergeletak tewas karena luka tembak.

Dalam sebuah video amatir, difilmkan tepat setelah penembakan dan diunggah secara online, polisi menjelaskan kepada rekan-rekannya yang dipanggil ke tempat kejadian bahwa Walker melompat ke tengah jalan dan dia mengerem untuk menghindarinya.

Menurut Hash, Walker kemudian melemparkan dirinya ke kendaraan, melepas wiper kaca depan, dan menggunakannya untuk memukuli kaca depan, sehingga Hash menarik senjatanya untuk melindungi keluarganya.

Namun, saksi mata mengatakan, Hash menabrak pejalan kaki itu sebelum berhenti.

"Saya melihatnya mengerem, benar-benar berhenti, dan kemudian terus berjalan," kata Elizabeth Ricks kepada stasiun tv ABC. "Aku melihatnya menabrak Jason... lalu tubuhnya terbanting ke kaca depan."

Ricks berkata, dia kemudian mendengar tembakan.

"Saya rasa dia melepaskan tembakan pertama melalui kaca depan dan tiga kali lagi di luar kendaraan," tambahnya dikutip dari AFP.

Menurut polisi, mobil hitam Hash tidak terlihat penyok dan tubuh Walker tidak menunjukkan tanda-tanda benturan selain luka tembak.

Hash lalu ditempatkan pada cuti administratif tetapi belum ditangkap atau didakwa melakukan kejahatan. Penyelidik negara sedang menyelidiki kasus itu.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/14/231618670/polisi-kulit-putih-tembak-mati-pria-kulit-hitam-lagi-as-kembali-dilanda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke