VATICAN CITY, KOMPAS.com – Paus Fransiskus menyerukan dialog dan keadilan untuk mengakhiri kekerasan dan kerusuhan di Kazakhstan.
Hal itu dia sampaikan pada Minggu (9/1/2022) kepada jemaat yang berkumpul di Lapangan St Peter's Square di Vatikan sebagaimana dilansir Reuters.
Selain itu, Paus Fransiskus juga mengungkapkan kesedihannya karena beberapa orang harus meregang nyawa buntut dari kerusuhan Kazakhstan.
"Saya telah belajar dengan kesedihan bahwa ada korban selama protes yang pecah dalam beberapa hari terakhir di Kazakhstan," kata Paus.
"Saya berdoa untuk mereka dan keluarga mereka, dan saya berharap keharmonisan akan dipulihkan sesegera mungkin melalui pencarian dialog, keadilan, dan kebaikan bersama," sambung Paus Fransiskus.
Reuters melaporkan, Kazakhstan tengah diguncang kerusuhan paling mematikan dalam 30 tahun terakhir.
Pasukan asing yang dipimpin Rusia bahkan dikerahkan ke negara pecahan Uni Soviet tersebut untuk meredakan kekerasan yang mematikan.
Pada Minggu, pihak berwenang Kazakhstan mengaku telah menstabilkan situasi di sana.
Kantor berita Rusia, Sputnik, mengutip Kementerian Kesehatan Kazakhstan, melaporkan bahwa 164 orang, termasuk dua anak, tewas di Kazakhstan selama sepekan terakhir.
Kerusuhan di Kazakhstan dipicu oleh aksi protes yang menentang kenaikan harga bahan bakar pada awal tahun.
Aksi protes dengan cepat berubah menjadi kekerasan dan berubah menjadi demonstrasi yang lebih luas terhadap pemerintah.
https://www.kompas.com/global/read/2022/01/10/083100570/paus-fransiskus-berseru-hentikan-kerusuhan-di-kazakhstan