Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

70 Wanita “Menikah” dengan Pohon demi Menyelamatkannya Dari Penebangan

LONDON, KOMPAS.com - Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran seputar rencana pembangunan di Bristol, Inggris, lebih dari 70 wanita "menikah" dengan pohon yang ada di lokasi yang diusulkan untuk sejumlah proyek.

Menurut BBC, penyelenggara mengatakan mereka khawatir tentang dampak pembangunan 166 apartemen di tanah di Bristol.

Para "pengantin" mengenakan gaun dari berbagai budaya saat upacara berlangsung.

"Menikah dengan pohon adalah hak istimewa yang mutlak," kata Suzan Hackett, seorang juru kampanye dan "pengantin", kepada BBC.

"Ini bukan hanya isyarat sentimental, itu sangat signifikan dan simbolis. Pohon adalah contoh murni dari cinta tanpa syarat, yang sangat cocok dengan seluruh gagasan pernikahan. Pernikahan adalah untuk hidup, bernafas (oksigen dari pohon) untuk hidup."

Penyelenggara acara Siobhan Kierans mengatakan dia berharap upacara tersebut menyampaikan pesan bahwa "pohon adalah mitra hidup kita."

Menurut laporan BBC, penyelenggara mengatakan terinspirasi oleh gerakan Chipko di India.

Sebuah artikel yang diterbitkan di Right Livelihood menjelaskan perempuan dimobilisasi pada 1970-an untuk menghadapi para penebang pohon dalam sebuah gerakan tanpa kekerasan.

Tujuan mereka adalah untuk melindungi hutan India, ketika terjadi peningkatan deforestasi untuk perdagangan. Para pengunjuk rasa memeluk pohon untuk melindungi mereka dari para penebang, yang menginspirasi nama gerakan itu.

Dewan Kota Bristol menolak berkomentar kepada BBC karena perencanaan pembangunan saat ini sedang ditinjau, dan tidak menanggapi permintaan komentar dari Newsweek pada waktu pers.

BBC mencatat bahwa perencanaan pembangunan 166 bangunan, termasuk 66 unit perumahan sosial dan terjangkau.

Profesor kedokteran regeneratif di Bristol Veterinary School, John Tarlton, berperan sebagai pendamping laki-laku di acara tersebut. Dia mengatakan kepada BBC bahwa setelah perencanaan disetujui, maka kampanye itu akan terlambat.

"Tidak ada yang akan membalikkan keputusan itu (pembangunan). Itu saja, pohon-pohon akan hilang dan sangat sedikit yang bisa kita lakukan untuk itu," katanya.

"Kita tidak bisa kehilangan 74 pohon ini. Ini adalah sejumlah besar pohon dewasa dan di bagian Bristol yang paling membutuhkannya."

Menurut sebuah unggahan di Save Baltic Wharf Trees, grup Facebook yang dibuat untuk acara tersebut, taman tersebut adalah satu-satunya ruang hijau di tepi pelabuhan Inggris.

"Alih-alih menghargai perlindungan ini karena pentingnya bagi satwa liar dan manusia, Dewan pengembang berencana menyia-nyiakan hubungan ekologis yang vital ini dengan membangun bangunan tinggi dengan kepadatan tinggi, dengan hilangnya 74 pohon dewasa," terang kelompok itu melansir Newsweek pada Selasa (7/9/2021).

Kierans membagikan tautan ke grup pada Senin (6/9/2021) yang menguraikan Kerangka Kebijakan Perencanaan Nasional Inggris.

Pada paragraf ke-131, menyatakan "pohon memberikan kontribusi penting terhadap karakter dan kualitas lingkungan perkotaan, dan juga dapat membantu mengurangi dan beradaptasi dengan perubahan iklim ."

"Kebijakan dan keputusan perencanaan harus memastikan bahwa jalan-jalan baru dipagari pohon, bahwa peluang diambil untuk memasukkan pohon-pohon di tempat lain dalam rencana pembangunan, bahwa langkah-langkah yang tepat ada untuk mengamankan pemeliharaan jangka panjang dari pohon yang baru ditanam dan bahwa pohon yang ada dipertahankan sedapat mungkin," bunyi paragraf itu.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/08/202447570/70-wanita-menikah-dengan-pohon-demi-menyelamatkannya-dari-penebangan

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke