Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

200 Pekerjanya Terpapar Covid-19, Pusat Vaksinasi di Malaysia Ditutup

Sejak Juni, "Negeri Jiran" menerapkan lockdown ketat guna mencegah angka penularan yang makin mengkhawatirkan.

Pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mempercepat vaksinasi dengan membuka pusat pemberikan vaksin.

Saat ini, sudah ada 11 persen dari populasi Malaysia yang telah menerima vaksin penuh. Sementara 25 persen baru mendapat dosis pertama.

Tetapi, pusat vaksinasi yang berlokasi di Negara Bagian Selangor harus ditutup setelah ratusan pegawainya positif.

Menteri Urusan Vaksinasi Khairy Jamaluddin berujar, ada 204 staf dan relawan yang terpapar Covid-19.

Khairy menerangkan, para staf dan relawan yang terinfeksi di pusat vaksinasi Shah Alam tidak mengalami gejala serius.

Menurut Khairy seperti dilansir AFP Selasa (13/7/2021), kemungkinan karena mereka sudah divaksin sebelumnya.

Khairy menerangkan, sekitar 453 pegawai di pusat vaksinasi Shah Alam sudah divaksin. Hanya, dia tidak menyebutkan vaksin apa yang diberikam.

Saat ini, pemerintah Malaysia menggunakan vaksin yang diproduksi oleh Sinovac, Pfizer dan AstraZeneca.

"Ini kali pertama kami harus menutup lokasi vaksinasi. Tetapi untungnya kami bertindak dengan cepat," kata dia.

Khairy menjelaskan, penutupan salah satu fasilitas inokulasi di Selangor tidak akan mengganggu proses vaksinasi.

Rencananya, fasilitas tersebut akan dibuka lagi pada Rabu (14/7/2021) setelah disanitasi, dan diisi staf baru.

Meski sudah menerapkan karantina ketat, "Negeri Jiran" masih melaporkan 11.079 kasus pada Selasa.

Total, negara Asia Tenggara dengan total populasi 32 juta jiwa itu melaporkan 955.000 kasus, dengan 6.200 korban meninggal.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/13/155425170/200-pekerjanya-terpapar-covid-19-pusat-vaksinasi-di-malaysia-ditutup

Terkini Lainnya

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Internasional
Pejabat AS Desak China dan Rusia: Bukan AI yang Pegang Kendali Nuklir, Tapi Manusia

Pejabat AS Desak China dan Rusia: Bukan AI yang Pegang Kendali Nuklir, Tapi Manusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke