Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tewaskan 3 Orang, Pelaku Penikaman di Jerman Ditembak Polisi

Motif tindakan pelaku belum diketahui, dan pada Sabtu (26/6/2021) para penyelidik bergerak cepat untuk menentukannya.

Pelaku adalah orang Somalia berusia 24 tahun yang tiba di Wuerzburg pada 2015.

Ia menyerang sebuah toko perlengkapan rumah tangga sebelum melanjutkan aksi kejamnya ke bank.

Polisi lalu membekuknya setelah menembaknya di paha, kata Menteri Dalam Negeri Bavaria, E, dikutip dari AFP.

Penyelidik menemukan catatan bahwa pria itu pernah dirawat di sebuah institusi psikiatri, dan polisi mengatakan dia bukan pelaku tindak kejahatan yang dikenal.

Jerman beberapa kali jadi target serangan

Wuerzburg lima tahun lalu pernah diserang seorang pria bersenjata kapak yang melukai empat orang di kereta api.

Tersangka yang merupakan orang Afghanistan, berusaha menyerang seorang pejalan kaki saat dia melarikan diri sebelum ditembak mati oleh polisi.

Serangan itu diklaim oleh kelompok teroris ISIS.


Serangan milisi paling mematikan di Jerman terjadi pada Desember 2016, ketika seorang militan menabrakkan truk ke pasar Natal Berlin yang menewaskan 12 orang.

Pelaku adalah orang Tunisia yang tidak mendapat suaka. Dia juga pendukung ISIS.

Baru-baru ini, seorang pria tewas dan satu orang lainnya terluka parah dalam serangan pisau di Dresden pada Oktober.

Kemudian seorang militan Suriah berusia 20 tahun pada Mei dijatuhi hukuman seumur hidup atas serangan homofobia.

Jumlah milisi yang dianggap berbahaya di Jerman meningkat tajam antara 2015 dan 2018, menurut dinas keamanan.

Namun jumlahnya kemudian menurun, yaitu 615 serangan yang dianggap berbahaya menurut hitungan terakhir, dibandingkan dengan 730 pada Januari 2018.

Jerman menjadi target kelompok milisi karena keterlibatannya dalam koalisi memerangi ISIS di Irak dan Suriah, dan penempatan tentaranya di Afghanistan sejak 2001.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/26/194202570/tewaskan-3-orang-pelaku-penikaman-di-jerman-ditembak-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke